Memasuki Keadaan Dzikir (Patrap Pertama)
Bila mungkin, carilah tempat atau ruangan, yang terbebas
dari gangguan, agar bathin anda merasa aman dan tenang.
Duduklah yang enak agar anda dapat mengendorkan otot-otot
dan membebaskan ketegangan syaraf. Lepaskan ketegangan dan
biarkan otot-otot menjadi lemas, sampai terasa tenang dan
damai meresapi seluruh tubuh. Istirahatkan badan dan
pasrahkan seluruh jiwa raga. Atau lakukanlah dengan posisi
berdiri, hal ini dilakukan untuk menghindari mudah terlena
dan tertidur ...
Kondisi tersebut sangat baik bagi tahap permulaan praktek
latihan, tetapi setelah pengalaman hendaknya mampu melakukan
pengendoran badan dan menenangkan pikiran dimana pun dan
kapanpun anda memerlukannya. Ingat bahwa keadaan dzikir
harus berada dibawah penguasaan kemauan yang keras. Didalam
melakukan praktek dzikir harus diterapkan pada waktu yang
tepat dan atas kemauan sendiri. Sadari bahwa Aku adalah
hakiki nya manusia yang tidak pernah tidur - tidak mati -
abadi, ... selalu sadar tidak pernah mengalami sedih dan
takut ... Aku sang roh suci (fitrah) yang mampu menembus
alam mimpi, alam malakut dan alam uluhiyah...
Sekarang anda memasuki tahapan yang menyebabkan Aku
merasa sebagai makhluq mental. Kalau anda memejamkan mata
anda akan merasakan dan bisa membedakan mana Aku yang
sebenarnya ... disitu ada aku yang memperhatikan sensasi
badan, seperti misalnya : lapar, haus, sakit, sensasi yang
menyenangkan, kesedihan. Anda akan merasakan ternyata bukan
aku sebenarnya yang lapar, sakit dan sedih, akan tetapi itu
adalah sensasi peralatan atau instrumen yang dimiliki oleh
sang Aku. Anda sebenarnya diluar atau diatas semua alat-alat
tadi!! Maka dari itu anda harus melepaskan diri anda dari
yang bukan hakiki, agar tidak diombang-ambingkan oleh
peralatan anda sendiri. Sadari Aku adalah yang menguasai
perasaan dan pikiran, jadilah tuan atas diri anda ...
keluarlah anda seperti anda melepaskan baju, lalu tinggalkan
& jangan anda memikirkan semuanya itu. Karena peralatan
anda mempunyai bathin naluri yang akan bergerak menurut
fungsinya. Perhatikan saat anda tidur ... Aku anda
meninggalkan tubuh anda tanpa harus memikirkan bagaimana
nantinya badanku, kenyataanya instrument tubuh bekerja
menurut yang dikehendaki oleh nalurinya sendiri.
Sadarkan sang Aku. Hubungkan dengan dzat yang Maha Mutlak
... hadirlah dihadapan-Nya sebagaimana kesaksian Aku dialam
'Azali ... Panggillah ...penuh santun ya Allah ... ya Allah
... tundukkan jiwa anda dengan hormat ... dan datanglah
kehadirat-Nya dengan terus memanggil ya Allah ...ya Allah
... timbulkan rasa cinta yang dalam ... hadirlah terus dalam
dzikir ... biarkan sensasi pikiran dan perasaan
melayang-layang ... Sadarkan dan kembalikan bahwa Aku bukan
itu semua ... Aku adalah yang menyaksikan semuanya ...
bersaksilah dengan mengucapkan dua kalimat syahadat ...
sampaikan do'a salawat untuk Rasulullah .dan keluarganya.
Teruskan Aku melayang menembus semua alam-alam yang
menghalangi, biarkan Aku berjalan menuju Yang Maha tak
Terhingga ... jangan perdulikan kebisingan diluar diri kita
.. teruskan jangan berhenti sampai ada sambutan ... hingga
dzikir anda akan berubah dengan sendirinya bukan dari
rekayasa pikiran ... menjadi laa ilaaha illallah atau
subhanallah ... Kalau sudah mencapai keadaan seperti ini ...
dzikir anda ... akan terbawa saat anda bekerja ... menyetir
mobil dan mengangkat takbir, saat shalat ataupun wudhu' ...
Suasana dzikir terus membekas dan menyebabkan hati
menjadi tenang luar biasa, dzikir bukan lagi sebuah lafadz
akan tetapi merupakan suasana ingat dan ihsan. Apabila
keadaan dzikir anda sudah terasa menyelimuti hati ...
pikiran ... dan badan anda, frekwensi getaran makin lama
makin terasa ... dan semakin kuat rasa sambung kepada Allah.
Hati anda semakin sensitif ... mudah menangis ... dan kadang
tidak bisa ditahan saat anda membaca Alqu'an dan shalat
walaupun anda tidak mengerti artinya.
Sensasi Yang Biasanya Muncul Saat Anda Berdzikir
Ketika anda menghadirkan atau menghubungkan diri anda
dengan Allah, tiba-tiba muncul rasa haru ... merinding ...
Badan terasa agak berat dan bergoncang ... seperti ada
muatan getaran yang menyelimuti badan ... semakin kuat
hubungan anda dengan Allah, maka akan semakin kuat getaran
yang ditimbulkannya ... biarkan getaran itu mengalir ...
dengan getaran itulah anda tidak lagi terganggu oleh pikiran
dan khayalan yang melayang-layang ...
Adanya getaran merupakan tanda kesambungan anda dengan
Allah ... biasanya anda tidak akan kuat menahan tangis yang
tiba-tiba muncul ... Kadang anda akan dituntun shalat
...dituntun berdzikir ... dituntun bersujud. Biarkan jangan
ditolak atau dilawan ... pasrahkan saja dengan ikhlas. Anda
tidak akan mengalami rasa penat, capek dan jenuh walaupun
itu terjadi berjam-jam lamanya. Sekalipun hal itu anda
lakukan pada waktu malam hingga pagi .. tubuh rasanya
menjadi segar dan tidak lemas ... bahkan terasa lebih rileks
dan nyaman.
Semakin anda tekun berkomunikasi kepada Allah semakin
halus getaran yang muncul. anda mungkin menjadi heran
tatkala anda agak sulit marah, hati anda lebih terkendali
tanpa ada penahanan atau pemaksaan. Hati menjadi lunak dan
menimbulkan perangai yang sangat lembut. Hati terus menerus
berdzikir bukan dari keinginan nafsu... dzikir itu muncul
dari rasa Aku yang dalam... tiada bisa dibendung ...rasanya
seperti ditarik oleh rasa kesambungan yang sangat kuat.
kondisi seperti itu pikiran menjadi lemah tidak lagi liar
seperti semula. Nafsu menjadi teredam dan istirahat ...yang
ada tinggal rasa atau getaran iman yang dalam dan muncul
tiada bisa dicegah...
Subject: [dzikrullah] PATRAP (DZIKIR) ... 8/9
Date: Wed, 13 Sep 2000 00:47:46 -0000
From: "sangkan " <patrap1@yahoo.com>
|