|
/ | _ \ | | |
_o_\_,_;_(_ ,o _\;__,_,_,_; :
( .. (
.. | / o || ..
o_, !_\ ,_; o (_|_;: o_o__\ , o
/ . / / /
ikhwah fiLlah,
Allah telah mengingatkan kepada kita agar senantiasa
waspada terhadap suatu berita. Bagi yang ingin mengetahui
buku putih tentang NII sebaiknya membaca Fakta dan Data
Sejarah karangan Al Chaidar. Buku tersebut banyak dijual di
toko-toko buku.
Sesungguhnya adanya faksi-faksi bukan berarti NII
terpecah. Faksi-faksi itu sesungguhnya mempunyai satu Imam.
Namun, dengan adanya lebih dari satu fraksi, ternyata ada
celah yang bisa dimanfaatkan untuk menghancurkan NII dari
dalam. Namun kita yakin terhadap janji Allah SWT bahwa
Kebathilan pasti akan dikalahkan oleh yang Haq. Untuk itu,
tujuan diketengahkannya berita ini hanyalah dalam rangka
saling menasehati dalam yang haq.
Untuk itu, kami mengingatkan kita terhadap
kelompok-kelompok yang mengaku akan mendirikan NII, bahkan
kelompok itu dengan tanpa rasa bersalah menyebut kelompok
mereka dengan NII.
Berikut ciri-ciri kelompok yang mengatasnamakan NII :
- Dalam menda'wahi calonnya, mata sang calon ditutup
rapat. Dan penutup itu baru akan dibuka ketika mereka
sampai ke tempat tujuan.
- Para calon yang akan mereka da'wahi rata-rata
memiliki ilmu keagamaan yang relatif rendah bahkan boleh
dibilang tidak memiliki ilmu agama. Sehingga para calon
dengan mudah dijejali omongan-omongan yang menurut mereka
adalah omongan tentang dinul Islam. Padahal kebanyakan
akal merekalah yang berbicara dan bukan diinul Islam yang
mereka ungkapkan.
- Calon utama mereka adalah mereka-mereka yang memiliki
harta yang berlebihan, atau yang orang tuanya berharta
lebih, anak-anak orang kaya yang jauh dari keagamaan,
sehingga yang terjadi adalah penyedotan uang para calon
dengan dalih islam. Islam hanya sebagai alat penyedot
uang.
- Pola Da'wah yang relatif singkat, hanya kurang lebih
3 kali pertemuan, sang calon dimasukkan kedalam anggota
mereka. Sehingga yang terkesan adalah pemaksaan ideologi,
bukan lagi keikhlasan. Dan rata-rata, para calon memiliki
kadar keagamaan yang sangat rendah sekali. Selama hari
terakhir penda'wahan, sang calon dipaksa dengan dijejali
ayat-ayat yang mereka terjemahkan seenak lidah mereka
hingga sang calon mengatakan siap di bai'at...
- Ketika sang calon akan dibai'at, dia harus
menyerahkan uang yang mereka namakan dengan uang
penyucian jiwa. Jika sang calon tidak mampu saat itu,
maka infaq itu menjadi hutang sang calon yang wajib
dibayar.
- Tidak mewajibkan menutup aurat bagi anggota
wanitanya. Dengan alasan Kahfi.
- Tidak mewajibkan sholat 5 waktu bagi para anggotanya
dengan alasan belum futuh. Padahal, mereka mengaku telah
berada dalam madinah. Seandainya mereka tahu bahwa selama
di madinah lah justru Rasul benar-benar menerapkan
syri'at Islam. Dan justru Rasul wafat beberapa waktu
setelah futuh mekkah.
- Sholat 5 waktu mereka ibaratkan dengan do'a dan
da'wah. Sehingga jika mereka sedang berda'wah maka saat
itu mereka sedang sholat.
- Sholat Jum'at diibaratkan dengan rapat / syuro.
Sehingga pada saat mereka rapat, maka saat itu pula
mereka namakan sholat jum'at.
- Atau untuk pemula, mereka dibolehkan sholat yang
dilaksanakan dalam satu waktu untuk 5 waktu sholat.
- Infaq yang dipaksakan perperiode ( per bulan),
sehingga menjadi hutang yang wajib dibayar bagi yang
tidak mampu berinfaq.
- Adanya Qiradh (uang yang dikeluarkan untuk dijadikan
modal usaha) yang diwajibkan walaupun tak punya uang,
bila perlu berhutang kepada kelompoknya. Pembagian bagi
hasil dari Qiradh yang mereka janjikan tak akan pernah
kunjung datang. Jika diminta tentang pembagian hasil bagi
itu, mereka menjawabnya dengan ayat Qur'an sedemikian
rupa sehingga upaya meminta hasil bagi itu menjadi
hilang.
- Zakat yang tidak sesuai dengan syari'at Islam.
Takaran yang terlalu melebihi dari yang semestinya.
Mereka mensejajarkan sang calon dengan sahabat Abu Bakar
dengan menafi'kan syari'at yang sesungguhnya.
- Tidak adanya mustahik di kalangan mereka, sehingga
bagi mereka yang tak mampu makan sekalipun, wajib
membayar zakat/infaq yang besarnya sebetulnya sebanding
dengan dana untuk makan sebulan. Bahkan mereka masih saja
memaksa pengikutnya untuk mengeluarkan 'infaq' padahal
pengikutnya itu dalam keadaan kelaparan (saking
kelaparannya, dia melakukan shaum Daud. Bukan karena
sunnah tapi memang enggak ada barang yang mesti
dimakan)
- Belum berlakunya syari'at Islam dikalangan mereka
sehingga perbuatan apapun tidak mendapatkan hukuman
apapun.
- Mengkafirkan orang yang diluar kelompoknya bahkan
menganggap halal berzina dengan orang diluar
kelompoknya.
- Dihalalkannya mencuri / mengambil barang milik orang
lain (mencuri).
- Menghalalkan segala cara demi tercapai tujuan spt
menipu / berbohong meskipun kepada orang tuanya
sendiri.
Na'udzubilaahi min dzaalik. Jadi, bisa kita lihat dan
kita nilai, sejauh mana omongan mereka dan gerak mereka yang
katanya ingin berdinul Islam itu, tapi akhlaq dan
perbuatannya jauh sekali dari diinul Islam.
Berhati-hatilah saudaraku dalam mengambil yang haq. Data
tersebut adalah hasil yang diperoleh dari orang-orang yang
pernah mengalaminya yang mereka itu sekarang ini telah
bergabung dengan NII yang sesungguhnya.
Mohon maaf jika memang berita ini dianggap menyinggung
perasaan pihak-pihak tertentu.
Mudah-mudahan informasi ini akan sangat bermanfaat bagi
siapa saja atau bagi mereka yang ingin mencari NII yang
sebenarnya. Dan mudah-mudahan mereka yang mengalaminya
segera menyadari kesalahannya dan segera bertobat kepada
Allah SWT. Yakinlah bahwa yang haq hanya akan tegak dengan
cara yang haq pula.
Wallahua'alam bish showwab
Date: Wed, 15 Sep 1999 05:53:15 +0700 (JAVT)
From: Budi S <budis@vlsi.itb.ac.id>
To: is-lam@isnet.org, is-lam@isnet.itb.ac.id
(sebelum,
sesudah)
|