Sang Komunikator

Wali Farad Muhammad

"Tiada satu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." (QS 50:18)


Dia adalah anak dari Wali dan Rayya Muhammad, dan cucu Elijah Muhammad. Berusia empat puluh dua tahun dan bekerja sebagai disc jockey di stasiun radio "dustier" (kuno) di Chicago, WVAZ-FM. Di Chicago, paling tidak, suaranya akrab di telinga banyak orang karena beberapa alasan seperti: Dia telah menjadi pengisi suara untuk beberapa iklan televisi, untuk film kartun "The Adventures of Muhammad Ali", komentator untuk pertandingan perebutan juara dunia tinju kelas berat antara Muhammad Ali dan Ken Norton, dan kerap menjadi pemandu acara Luther Vandross, Patti LaBelle, Ray Charles, dan Tina Turner.

Saya adalah Cucu Yang Mulia Elijah Muhammad. Itu merupakan satu kehormatan yang luar biasa dan saya selalu merasa bangga. Bahkan sekarang saya merasakan (kehormatan) yang lebih besar. Tetapi saya selalu berusaha untuk menjaga keseimbangan. Saya berusaha untuk tampil sebagai orang biasa. Saya tidak ingin menonjolkan diri dan menjadi congkak karenanya.

Ibu saya bertemu [W.D. Farad Muhammad] di awal 1930-an di Detroit. Itu sebelum Yang Mulia Elijah Muhammad memeluk agama Islam. Dia masih beragama Kristen. Pada waktu itu, dia tidak menjalankan ajaran agamanya. Dia sering minum-minuman keras. Ibu saya ingat suatu kali dia sangat mabuk --setiap kali habis menerima gaji pada hari Jumat malam, dia akan mabuk-mabukan-- sampai-sampai nenek saya harus pergi keluar dan mencarinya, kalau tidak dia akan berjudi dan menghabiskan semua uangnya sebelum pulang ke rumah.

Suatu kali, paman saya Ayman, berkata bahwa mereka mencarinya. Mereka tahu seharusnya dia sudah pulang ke rumah setelah bekerja. Setiap kali dia menerima gaji dia akan berpesta minuman keras. Salah seorang tetangga berkata, "Nyonya Poole! Suami Anda tergeletak di rel kereta api. Sebaiknya Anda segera pergi ke sana dan menyelamatkannya, sebentar lagi kereta api akan lewat."

Mereka segera ke sana. Saat itu Ayman masih kecil --delapan, atau sembilan tahun. Mereka menyeretnya dari rel tepat pada waktunya, sebab sesaat setelah itu kereta api lewat. Mereka telah menyelamatkan nyawanya.

Mereka tidak mempunyai kekayaan atau harta benda ada pun. Saya ingat Ayman berkata pada saya bahwa dia dahulu biasa pergi ke tong-tong sampah di belakang toko-toko dan mengambil sayur-sayuran yang dibuang orang-orang dan memilih yang masih bagus untuk dibawa pulang.

Islam adalah sebuah mukjizat yang datang pada keluarga Poole saat itu --Master Farad Muhammad, dengan pengetahuan tentang Islam dan ajaran-ajaran Islam, berhasil mengislamkan dan mengubah nama Elijah Poole menjadi Elijah Muhammad.

Beberapa tahun kemudian, kakek membuat sebuah acara radio. Muhammad Speaks dipancarkan di lebih dari seratus stasiun radio di seluruh negara. Saya yang menyampaikan pengumuman pembukaan dan penutupan acara itu untuknya. Suara saya mengudara sebagai penyiar untuk siaran nasional. Itu merupakan pekerjaan pertama saya [di radio]. Saya masuk ke Midwestern Broadcasting School untuk mempelajari seluk beluk penyiaran serta teknik-teknik siaran radio dan televisi. Saya merasa ini adalah cara terbaik untuk memperkenalkan agama ini --dengan merangkul media massa. Melalui cara ini kami bisa mengajak orang untuk memeluk agama Islam dalam jumlah sepuluh kali lipat daripada dengan cara dari pintu ke pintu dan mendatangi orang-orang satu demi satu. Ini menjadi angan-angan terbesar saya --pada suatu hari nanti kami ingin mempunyai stasiun radio dan televisi dengan jaringan sendiri.

Ketika pertama kali terjun ke dunia industri radio ini, saya memainkan musik jazz. Sebelum itu, saya mempunyai acara radio sendiri yang masih saya kerjakan sampai sekarang. Acara yang saya pandu yaitu "The Communicator". Sekarang, acara tersebut berupa bincang-bincang yang positif disertai musik yang mengandung pesan-pesan. Acara ini telah mengalun di udara selama lima tahun. Saya memutar musik The Last Poets dan yang sejenisnya --Nikki Giovanni, "The Master Plan"-nya John Coltrane.

Musik yang kami mainkan di sini adalah musik dewasa kontemporer. Kami tidak memutar musik rap. Kami juga tidak memainkan house music. Musik yang dimainkan di sini bukan jenis musik yang menimbulkan persoalan bagi saya. Kami memainkan lagu-lagu hits dan dustier. Dustier artinya lagu-lagu kuno atau lagu-lagu emas tahun '60-an, '70-an. Semua lagu kami telah diseleksi dengan baik sebelum dimainkan, jadi kami tidak memutar sesuatu yang tidak senonoh.

Satu-satunya masalah yang saya hadapi adalah saya tidak akan --dan sampai sekarang tetap tidak-- menyiarkan iklan-iklan daging babi. Saya tidak ingin menyiarkan iklan-iklan minumam keras. Banyak stasiun radio yang menyiarkan iklan-iklan tersebut, tetapi saya tidak akan siaran dengan mengatakan, "Saya harap Anda membeli Miller High Life Beer" atau "Saya harap Anda beli seperempat pon chitterlings.*)" Tidak, saya tidak akan melakukan hal itu --dan mereka tahu itu.

Orang yang benar-benar memberikan keyakinan pada saya untuk terus berusaha adalah kakek saya. Dia begitu bangga dengan apa yang telah saya lakukan. Dia berkata, "Kamu mempunyai suara yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Suaramu sangat merdu dan gaya bicaramu bagus."

Dia harus memeriksa siaran-siarannya. Dia akan merekam siarannya dan kami mengeditnya lalu menyerahkannya kembali untuk mendapatkan persetujuannya. Setiap hari Minggu setelah makan malam, semua menteri dan sekretarisnya berkumpul untuk mendengarkan siarannya bersama kami. Dia selalu meminta semua orang untuk diam sehingga dia dapat mendengarkan suara saya. Dia berkata, "Tenang! Inilah dia." Ini selalu melambungkan perasaan saya.

Saya memandangnya sebagai dua kepribadian. Saya memandangnya sebagai Elijah Muhammad, orang yang saya lihat selalu melepas dasinya di rumah, juga sandalnya, atau apa pun. Orang yang memberi saya uang dolar perak atau orang yang diam-diam menyelipkan uang pada saya untuk membeli sepatu. Itulah sosok seorang kakek yang saya lihat.

Di sisi lain, saya melihat Elijah Muhammad sebagai utusan dari Tuhan Yang Mahakuasa. Saya percaya bahwa dia pernah duduk dan berbincang dengan Tuhan. Saat itu kami percaya bahwa Tuhan adalah manusia biasa seperti kita, terdiri dari darah dan daging, dan bahwa ruh Tuhan bersemayam dalam diri satu orang ini, Master Farad Muhammad.

Saya memandangnya dengan perasaan penuh pesona: "Wow, orang ini benar-benar telah melihat Tuhan!" Kepada orang yang Anda yakini pernah melihat Sang Pencipta, Tuhan Yang Mahakuasa, Anda akan memandang mereka dengan cara yang benar-benar berbeda. Saya memandangnya dengan rasa takut.

Saya masih mempelajari agama-agama yang lain. Saya selalu mempertimbangkannya. Supaya saya beragama bukan dengan suatu keyakinan buta. Saya percaya pada Tuhan, saya percaya pada Allah. Saya berkata, engkau adalah utusan-Nya; engkau selalu mengajarkan pada saya untuk percaya dan yakin kepada Tuhan dan untuk selalu berdoa kepada-Nya, engkau tidak mengajarkan saya untuk berdoa, kepadamu --tidak kepada kakek. Engkau hanyalah utusan-Nya. Engkau membawa pesan yang Dia perintahkan kepadamu untuk menyampaikannya kepada kami, tetapi Dialah yang berhak menjawabnya. Allah menjawab doa-doamu. Allah mendengar isak tangismu di malam hari. Hanya Dia yang dapat membaca pikiranmu. Pikiran saya mengatakan, jika saya mempunyai suatu masalah, saya hanya akan berdoa kepada Allah; Dia akan menolong saya. Dan Dia benar-benar menolong saya. Saya tidak pernah mempunyai suatu masalah di mana saya menjadi begitu tergantung pada kakek. Saya berkata, saya tidak melihat ada sesuatu yang lebih baik dari ini bagi saya di dunia ini.

Tujuan utama [kakek saya] adalah menghimpun aset sebanyak yang dapat dilakukannya untuk Nation, menggapai kekaguman sebanyak yang dapat dilakukannya untuk Nation, serta mewujudkan kemajuan sebanyak yang dapat dilakukannya untuk Nation, selama tahun-tahun terakhirnya di dunia ini. Dia menyadari bahwa dia tidak mempunyai banyak waktu, sebab dia mempunyai penyakit yang parah. Dia mengidap asma. Ditambah lagi dia memikul beban yang sangat berat untuk mengelola keseluruhan organisasi itu sendirian. Tak pernah satu keputusan dibuat sebelum mendapat persetujuannya. Dia melakukan segala sesuatunya dari meja di ruang makan itu. Dia membeli setiap masjid dari meja di ruang makan itu. Dia tidak pernah pergi mengunjungi bangunan-bangunan milik Nation secara fisik. Dia melihat tanah pertanian itu mungkin hanya sekali. Dia begitu mempercayai kapten-kaptennya, letnan-letnannya, dan sekretaris-sekretarisnya.

Dia sangat ingin menjadikan Nation sebagai bintang yang bersinar. Itu berarti dia harus menambah jumlah aset dalam bentuk benda-benda yang bersifat fisik, sebab dia berkata, "Anda harus memamerkan pada orang-orang kulit hitam apa yang Anda dapatkan. Mereka sangat materialistis. Mereka harus melihat sebuah mobil. Mereka harus melihat sepatu baru Anda." Dan bahkan dalam rapat-rapat kami, Anda akan selalu mendengar, "Lihat, betapa makmurnya kita." Semua itu merupakan umpan untuk menjaring semakin banyak pengikut ke dalam agama kami, sebab jika Anda tidak bisa mendapatkan mereka melalui jalur agama, melalui Islam atau melalui Al-Quran, maka tunjukkan kepada mereka kekayaan Anda. Apa yang dilakukan oleh para menteri sekarang? Mereka menunjukkan pada Anda seberapa banyak yang akan Anda dapatkan dengan bergabung bersama saya. Lihatlah [Pendeta Jerry] Falwell. Lihatlah mereka semua. Mereka semua membicarakan tentang bagaimana mendapatkan kekayaan, kekayaan, kekayaan. Maka Elijah Muhammad mempunyai banyak sekolah-sekolah. Orang ini mempunyai banyak sekretariat yang tersebar di seluruh penjuru negara. Dia mempunyai tanah pertanian di mana-mana. Dia mempunyai banyak restoran dan toko bahan pangan. Dia mempunyai ini, mempunyai itu.

Pesannya utamanya adalah mencoba menyelamatkan hidup kaum kulit hitam. Semua itu dilakukannya dengan bantuan Islam. Tetapi dia tidak mengajarkan semua ajaran Islam kepadamu. Kuliah hariannya adalah untuk bertahan hidup, melakukan segala sesuatu sendiri, menjadi manusia yang baik, meyakini bahwa Andalah yang terbaik, Anda bukan budak lagi dan bahwa Anda sama atau lebih baik dari orang lain. Anda adalah Manusia yang Sebenarnya. Pada dasarnya semua itu merupakan hal-hal yang bersifat sosial.

Beberapa hal yang diajarkannya pada kami salah. Tidak benar menurut Al-Quran. Tetapi dia mengentaskan kami dari kejatuhan, membersihkan diri kami menjadi orang Muslim, mempersiapkan kami untuk menghadapi guru yang berikutnya, sebagaimana yang selalu diucapkannya. Dia berkata, "Saya akan mempersiapkan engkau untuk menghadapi orang yang selanjutnya, guru berikutnya. Dia akan membawa sebuah kitab yang sepenuhnya baru."

Sebagai seorang bocah saya ingat bahwa Al-Quran selalu berada di rak almari ibu dan ayah saya di ruang tamu. Kitab itu selalu terdapat di sana. Mereka selalu membersihkannya dari debu dan menjaganya agar tetap bersih tetapi tidak pernah membacanya. Saya hanya mengetahui bahwa itu merupakan sebuah buku agung yang harus dihormati.

Akhirnya saya membuka buku itu ketika Imam [W.D. Muhammad] datang. Akhirnya saya mulai membacanya lagi karena dianjurkan bagi orang Muslim selama bulan Ramadhan untuk membaca keseluruhan isi Al-Quran halaman demi halaman. Dan pertama kali saya membaca kitab itu adalah pada 1976, ketika kami mulai menjalankan Ramadhan dalam aturan yang seharusnya. Sangat mengesankan. Peritiwa itu membukakan cakrawala baru bagi saya. Saya tidak pernah tahu apa-apa tentang agama ini, tentang Allah, tentang penciptaan. Al-Quran semakin membukakan pikiran saya.

Banyak orang Muslim yang tidak pernah melihat Al-Quran sampai tahun 1975. Tapi sekarang mereka dapat membacanya dengan hafalan. Mereka menjalankan agamanya lebih baik dari orang-orang Muslim di negara-negara Timur. Kami telah meng-

alami banyak kesulitan dan perselisihan hanya untuk menegakkan Islam di Amerika. Kami masih harus melewati beberapa perjuangan.

Catatan kaki:

*) Potongan usus babi yang dimasak --penerj.


Jihad Gaya Amerika, Islam Setelah Malcolm X oleh Steven Barbosa
Judul Asli: American Jihad, Islam After Malcolm X
Terbitan Bantam Doubleday, Dell Publishing Group, Inc., New York 1993
Penterjemah: Sudirman Teba dan Fettiyah Basri
Penerbit Mizan, Jln. Yodkali No. 16, Bandung 40124
Cetakan 1, Jumada Al-Tsaniyah 1416/Oktober 1995
Telp.(022) 700931 Fax.(022) 707038

Indeks artikel kelompok ini | Disclaimer
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Dirancang oleh MEDIA, 1997-2000.
Hak cipta © dicadangkan.