| |
|
Saya berusia sembilan tahun ketika bertemu Master Farad untuk pertama kalinya. Master Farad tidak sendirian ketika dia pertama kali datang ke rumah kami. Dia bersama salah seorang sekretarisnya yang bernama Eugene Ali. Mereka -Master Farad, sekretarisnya, dan ayah saya mengadakan pembicaraan pribadi di ruang tamu yang sekaligus berfungsi sebagai kamar tidur ayah saya. Pada kunjungan Master Farad yang kedua, ayah kami yang tercinta memperkenalkan anak-anaknya pada Master Farad. Ayah saya sejak awal mengajarkan bahwa Master Farad adalah penyelamat kami. Ketika ayah dipenjarakan selama Perang Dunia Kedua,2 ayah berkata pada saya, "Nak, saya ingin memberitahukan sesuatu kepadamu. Ketika saya pertama mengetahui tentang Master Farad, saya menghampirinya dan menanyakan kepadanya apakah dia adalah Jesus yang sudah kami nantikan sejak lama yang dicari oleh dunia sejak dua ribu tahun yang lalu? Master Farad berkata kepada saya, 'Ya, sayalah yang telah dicari-cari dunia sejak dua ribu tahun yang lalu.'" Kemudian dia berkata bahwa setelah mengenal Master Farad lebih jauh, untuk kedua kalinya ayah bertanya, "Apakah Anda yang diharapkan Tuhan untuk datang dan memisahkan kebenaran dari kebatilan dan menghancurkan kebatilan?" "Mata Master Farad mengecil dan menjadi kemerahan lalu berkata pada saya dengan telunjuk ditudingkan ke wajah saya, 'Siapa yang akan mempercayai hal itu selain kamu?'" Terakhir kali saya melihat Master Farad pada 26 Maret 1933. Dia meninggalkan rumah kami di Detroit, Michigan. Master Farad diberi waktu dua puluh empat jam oleh komisaris polisi di Detroit untuk meninggalkan negara bagian Michigan. Dari Detroit, Master Farad pergi ke Chicago, dan seperti yang dikatakan ayah saya, segera setelah sampai di Chicago, dia ditangkap. Tetapi dia tidak dipenjarakan. Mereka membebaskannya. Dia tinggal di Chicago untuk sementara, sebelum dia pergi untuk selamanya. Master Farad berkata bahwa dia pergi ke gunung-gunung, ke tempat para penghuni gua (dia merujuk pada orang-orang dari ras Kaukasia sebagai penghuni gua) --di mana mereka tidak akan dapat menemukannya. Master Farad tidak menyebutkan suatu gunung tertentu. Itu terjadi pada 1934. Master Farad pertama menunjuk ayah saya sebagai menteri. Kemudian dia menunjuknya sebagai perdana menteri dari seluruh sekretariat. Dia juga menunjuk paman saya sebagai kapten tertinggi Nation of Islam dan juga sebagai kepala penyelidik. Paman saya iri terhadap kedudukan ayah; dia memusuhi ayah saya. Dia meninggal karena kecanduan alkohol setelah dikucilkan dari Nation of Islam di bawah kepemimpinan ayah saya. Paman menjadi tidak waras. Kadang-kadang dia berkeliaran di jalan-jalan sambil bicara sendiri. Ayah bilang, "Allah membuatnya seperti itu." Tetapi pada saat dia mengucapkan itu maksudnya adalah Master Farad yang membuatnya demikian. Ayah mempunyai beberapa menteri yang mengajar di suatu tempat sementara dia bepergian dan mendirikan sekretariat yang lain. Ketika dia sedang dalam pelariannya selama tujuh tahun, dia membangun sekretariat di Washington, D.C., dan di tempat-tempat lain. Saya berusaha membantu menyediakan makanan dan kebutuhan lain bagi keluarga. Mengacu pada kenyataan bahwa selama dalam Masa Depresi itu ayah saya tidak bisa memperoleh pekerjaan, saya dan ibu yang mencari nafkah bagi keluarga. Saya dahulu menjadi seorang tukang loak keliling. Saya pergi ke lorong-lorong yang sempit dengan mengendarai kereta kecil saya dan merombengkan kardus, kertas koran, botol susu, kuningan, tembaga, dan benda-benda lain. Ibu bekerja pada orang kulit putih sebagai pelayan. Dia memasakkan makanan untuk mereka. Dia menjahit pakaian untuk anak-anak mereka. Dia mengepel lantai mereka, mencuci piring, dan membersihkan ruang. Ayah saya mencoba mencari pekerjaan. Dia mendapatkan pekerjaan di Cleveland, di sebuah pabrik pengecoran logam sampai dia dapat menabung uang yang cukup untuk pindah ke Detroit bersama seluruh keluarga. Dia mempunyai berbagai pekerjaan di Detroit sebelum kedatangan Master Farad. Dia dahulu bekerja di pabrik Dodge. Dia juga pernah bekerja di Perusahaan Kuningan Amerika. Master Farad datang kepada kami pada 1930 dan kemudian saat itu juga [ayah saya] keluar dari pekerjaannya. Ayah sering memberitahu keluarga bahwa ada yang tertulis di dalam Kitab Suci Al-Quran mengenai Nabi Muhammad adalah kisah hidupnya --bahwa dia adalah Muhammad yang dibicarakan dalam Kitab itu. Suatu hari saya berkata,"Ayah, bagaimana ayah dapat mengatakan bahwa ayah adalah Muhammad yang dibicarakan dalam Kitab Suci Al-Quran jika ayah tidak pernah mengalami penderitaan sebagaimana yang dialami Nabi Muhammad tiga ratus tahun yang lalu? Nabi Muhammad berkecimpung dalam kancah peperangan. Ayah sendiri berkata pada saya bahwa para wanita Muslim di pertempuran itu melindungi Nabi Muhammad, dan mereka [mengambil] anak panah untuk menyelamatkan hidup Nabi Muhammad. Ayah tidak pernah ikut dalam peperangan apa pun, dan tak seorang pun pernah membidikkan anak panahnya pada ayah. Jadi bagaimana ayah dapat mengatakan bahwa itu adalah ayah?" Tentu saja ayah menjadi sangat marah pada saya dan berkata, "Nak, engkau akan paham sendiri suatu saat nanti." Dan dia meninggalkan saya begitu saja. Saya tidak percaya ayah dengan sengaja menyesatkan seseorang. Dia adalah pengikut yang sangat teguh berpegang pada ada yang diajarkannya. Pada Hari Sang Juru Selamat, dia berkata, "Telah tiba waktunya bagi kita untuk tidak lagi menyebut kaum kulit putih sebagai iblis sebab ada juga iblis yang berkulit hitam. Mengapa kita terus menyebut kaum kulit putih sebagai iblis?" Dia mulai mengubah beberapa ajarannya dan saya yakin itu ada hubungannya dengan pemahamannya terhadap Kitab Suci Al-Quran. Dia mengajarkan bahwa ada pun yang diinginkan atau diangankan utusan Tuhan, Tuhan akan mengabulkannya. Seperti dalam sejarah disebutkan bahwa Nabi Muhammad memiliki beberapa istri --dan Tuhan meridhainya. Dia mengatakan bahwa Rasulullah mempunyai beberapa keistimewaan yang tidak kita miliki. Saya yakin ayah saya adalah utusan yang dikirim oleh Allah kepada kami di sini, masyarakat Afro-Amerika di Amerika. Tetapi saya tidak ingin Anda berpikir bahwa saya percaya bahwa ayah saya adalah seorang nabi atau utusan seperti Nabi Muhammad dan nabi-nabi yang diutus Allah sebelumnya. Catatan kaki:2 Elijah Muhammad mendaftarkan anak-anaknya ke sekolah Nation of Islam di Detroit, tetapi ditangkap pada 1934 dan dituduh memperbesar pelanggaran kaum minoritas. Dia dibebaskan dengan syarat bersedia mengembalikan anak-anaknya ke sekolah umum. Ia menolak dan pindah ke Chicago pada bulan September. Kemudian pada 1942 dia ditangkap karena menolak mendaftarkan diri untuk wajib militer, dan dihukum lima tahun penjara. Dia dibebaskan bersyarat tahun 1946. |
|
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota Hak cipta © dicadangkan. |