BERALIH MENGUASAI
Strategi Baru Umat Kristen
Setelah 15 tahun berusaha keras, akhirnya pada tahun 1992
saya mendapatkan sebuah visa untuk mengunjungi Sudan. Saya
diterima oleh negara tersebut, dan melakukan sebuah ceramah
keliling. Tujuan ceramah keliling ini adalah untuk
mempersenjatai para saudara Muslim dalam menghadapi
Misionaris Kristen yang sedang mencoba mendapatkan pengaruh
di sana. Pada saat tanya jawab di akhir salah satu ceramah
di Khartoum, seorang mahasiswa mengajukan pertanyaan:
"Para aktivis Kristen dari Inggris dan Amerika sering
mengunjungi rumah kami di Khartoum: sebagai Muslim kita
menerima mereka dengan tradisi Arab yang ramah (menjadi
bagian dari keluarga tanpa formalitas)."
"Setelah duduk, Misionaris ini menanyakan apakah sebagai
Muslim kami percaya pada hari pembalasan? Jawaban kami
adalah 'tentu saja!' Mereka melanjutkan dengan per-tanyaan
lain: 'Setelah dihisab, Anda akan mendapatkan surga jika
Anda pantas atau neraka jika Anda patut mendapatkannya. Anda
percaya hal tersebut?' Seperti sebelumnya, jawaban kami
adalah 'ya!'. Dalam sebuah strategi yang direncanakan dengan
baik, hal ini diikuti dengan pertanyaan ketiga: 'Di mana
letaknya surga Anda ini, di bumi atau di langit? Apa yang
dikatakan Al-Qur'an Anda? Kami ingin tahu jawaban Anda."
Penyelidikannya ada dalam pertanyaan "Apa yang dikatakan
Al-Qur'an Anda?" Jika jawaban Anda "Dibumi," dia akan
bertanya, "Tunjukkan pada saya! (maksudnya dalam
Al-Qur'an)." Jika Anda menjawab "Di langit" dia sudah siap
dengan pertanyaan yang sama, "Tunjukkan pada saya!" Lawan
Anda sudah terlatih dan dipersenjatai dengan baik. Dia telah
mempelajari kliennya dengan baik. Dia telah menemukan bahwa
90% Muslim, meski mereka mempunyai pilihan, apakah untuk
"Bumi" atau "Langit", mereka tidak akan dapat menunjukkan
ayat yang spesifik dalam Al-Qur'an yang mendukung pendapat
mereka. Ini tepat sekali dengan pengakuan yang diinginkannya
dari Anda. Sekali mengakui ketidak mampuan Anda dalam
membuktikan ayat Al-Qur-'an, maka dia akan membentangkan
jebakan dan berkata, "Ijinkan saya memperlihatkan kepada
Anda apa yang dikatakan Injil." Dia telah memberikan
kesempatan pertama kepada Anda untuk menjelaskan kepadanya
ayat Al-Qur' an. Dan karena Anda gagal; secara moral Anda
wajib mendengarkan penjelasannya. Sebuah permintaan yang
sopan agar Anda mendengarkannya, dan kita sebagai Muslim
adalah orang-orang yang sopan.
Setelah memaksa Anda menjadi patuh tidak berdaya, dia
pergi dengan meninggalkan sebuah brosur yang indah dengan
teknik pewarnaan yang meriah. Sebuah brosur yang berjudul
"Bagaimana menemukan jalan menuju Surga" dalam sebuah bahasa
pilihan Anda.
Pertanyaannya adalah: Apakah jawaban Al-Qur'an terhadap
teka-teki Kristen tersebut: Apakah surga umat Islam di bumi
atau di langit?"
Kepada para hadirin di Khartoum saya berterus terang
mengaku bahwa jika pertanyaan tersebut diajukan kepada saya,
saya harus mengatakan dengan jujur terhadap lawan Kristen
tersebut bahwa "Saya tidak tahu." Saya akan mengakui bahwa
saya malu pada diri sendiri. (Sampai saat ini saya belum
menemukan jawaban Al-Qur' an tentang hal tersebut).
Setelah menyerah, kita harus beralih menguasai musuh.
Saya akan mengatakan kepadanya bahwa saya tidak mengetahui
Al-Qur'an sebaik yang seharusnya, "Saya mengakuinya, tetapi
apakah Anda mengetahui Injil Anda?" Dia terlalu sombong
untuk menjawab, "Tidak" Dia memegang sebuah Injil di
tangannya. Dia telah dipersenjatai dengan baik. Saya akan
memintanya, "Dapatkah saya melihat Injil Anda?" Misionaris
tersebut akan sangat gembira dengan permintaan tersebut.
Anda menolongnya dalam menjalankan misi mereka. Saya membuka
kitab pertama Injil yang dinamakan Kejadian.
(Injil Katholik Roma memiliki
73 kitab di dalamnya, sedangkan Protestan mempunyai 66
kitab). Keterangan lebih lanjut dapat Anda baca dalam
bagian 3 buku ini.
Saya menyerahkan kembali Injil tersebut dengan posisi
terbuka pada kitab Kejadian pasal 19 dan menunjukkan ayat
30, kemudian memintanya membaca dengan keras agar saya dapat
mendengarnya. Dia terlalu pintar untuk melakukan hal
tersebut. Dia dilatih untuk tidak mengikuti instruksi Anda
tetapi membaca hanya yang telah dipilihnya. Dia mengamati
ayat tersebut, lalu tersenyum "licik". Dia akan mengalihkan
permasalahan. Tanyakan kepadanya, "Ada apa? Apakah itu bukan
kitab Tuhan?" Dia berkata, "Ya." Maka bacalah! Jika dia
membaca, apa yang dibacanya? Saya memberikan kepada para
pendengar intisari ayat ini dan ayat 15-18 pasal 38 serta
juga ayat 22 pasal 35 pada kitab Kejadian yang sama, dengan
memberi pertanyaan kepada penginjil tersebut "Apa kandungan
moralnya?" "Apa kandungan moral dari semua ayat (cerita)
ini?"
Kita menceritakan kepada anak-anak kita berbagai anekdot,
dongeng (Rubah dan Anggur, Serigala dan Anak Biri-biri,
Anjing dan Bayangannya, dan lain-lain"), tidak hanya untuk
hiburan, tetapi juga untuk menanamkan nilai-nilai moral
kepada mereka. Di balik cerita ini ada sebuah kandungan
moral. Kita mengajari anak-anak agar jangan seperti rubah
yang serakah, yang ketika tidak bisa meraih serumpun anggur
lalu berkata bahwa "Anggur tersebut asam." Jangan seperti
anjing serakah, yang ketika melihat bayangannya dalam air
kemudian melepaskan tulang yang berada dalam mulutnya untuk
mendapatkan tulang yang berada pada anjing yang dilihatnya
dalam bayangan tersebut. Ada sebuah pesan moral di balik
cerita-cerita ini! Oleh karena itu, apakah nilai moral di
balik, 'Anak perempuan menggoda ayah mereka, bermalam- malam
dan mendapatkan anak haram melalui ayah mereka."
(Kejadian 19: 30-36) atau
"Seorang anak laki-laki berhubungan dengan ibunya."
(Kejadian 35: 22) atau juga "Seorang ayah berhubungan dengan
menantunya sehingga memperoleh anak kembar dari menantunya
tersebut." (Kejadian 38:
15-18)? Jika tidak ada pelajaran moral yang dapat
dipelajari dari penggambaran pornografi dalam apa yang
dinamakan "Kitab Tuhan" ini, maka semua itu tidak bermoral!
Tak diragukan lagi, para pendengar akan tergetar hatinya
dengan cara beralih menguasai dalam menghadapi misionaris
Kristen.
Combat Kit
Dalam perjalanan pulang kembali ke Afrika Selatan, saya
menulis sebuah artikel bagaimana menghadapi misionaris yang
datang mengganggu umat Islam di rumah-rumah mereka. IPCI
menerbitkan 100.000 salinan manual ini
--"Combat Kit"-- yang didistribusikan
secara gratis di seluruh dunia. Dapatkan salinan gratis dari
Islamic Propagation Centre International (IPCI), 124 Queen
Street, Durban 4001 South Africa Telp (27-31)3060026, Fax
(27-31) 3040326.
Salinan ini adalah sebuah buku instruksi, dan bukan untuk
hiasan. Segera setelah Anda mendapatkannya, lihatlah indeks
pada halaman satu dan ikuti instruksi-instruksi yang
terdapat pada halaman dua.
Untuk memulai latihan, Anda membutuhkan Injil. Jika Anda
tidak memiliki, maka belilah sebuah Injil dalam bahasa
pilihan Anda, sebaiknya Versi King James (KJV= King James
Version).
Saya meminta murid saya membuka sampul depan Injil yang
mereka miliki dan meminta agar mereka menempelkan salinan
"Combat Kit" secara permanen ke Injil tersebut. Jika tidak,
salinan manual tersebut mudah tercecer atau hilang. Begitu
"Combat Kit" melekat di tempatnya,
murid tersebut siap untuk melakukan langkah pertama. Saya
memintanya membuka indeks pada halaman satu. Sewaktu
melihat-lihat topik yang ada di dalamnya, mata kami berhenti
pada item 16, yaitu: "Perzinahan:
Tipe-tipe perzinahan di dalam
Injil ... halaman 13"
|