SASARAN PERTAMA
"Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan
untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari
yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, diantara
mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang fasik." (QS. Ali Imran (3): 110).
Membiarkan Mereka Sendiri?
Ayat di atas adalah salah satu ayat kitab suci Al-Qur'an
yang paling sering dipakai untuk menerangkan beberapa hal.
Saya telah mendengar lusinan ceramah yang membawakan
setengah pertama dari ayat tersebut, berhenti pada kata
"Allah" diikuti dengan penjelasan yang berbeda. Hal yang
sama saya lakukan dengan penjelasan lebih dari setengah
lusin topik yang berbeda.
Selama sesi tanya jawab di akhir ceramah di Newcastle
(sebuah kota di Northen Natal, Afrika Selatan), saya ditanya
mengapa dalam ceramah dan tulisan saya tidak membiarkan saja
orang-orang Yahudi dan Kristen. Dalam menjawab pertanyaan
ini, saya membaca setengah pertama dari ayat di atas, dan
meminta kepada pendengar yang sudah mengenal kutipan
tersebut mengangkat tangan. Sebelas orang dari sekitar 300
pendengar mengangkat tangannya. Saya kemudian meminta kepada
11 orang tersebut untuk menurunkan tangannya jika ada yang
hafiz Qur'an karena mereka tentunya mengetahui keseluruhan
ayat tersebut berdasarkan daya ingatnya yang baik. Tiga dari
sebelas orang tersebut menurunkan tangannya. Saya meminta
sisanya yang berjumlah delapan orang untuk menyelesaikan
setengah yang berikutnya dari ayat tersebut, dan semuanya
salah. Hal yang sama juga saya alami pada masa lalu ketika
harus mengingat ayat tersebut.
Berdasarkan pengalaman, belum pernah saya mendengar
sebuah penjelasan dari setengah berikutnya ayat ini, dan
juga tidak seorang komentator Qur'an pun telah berkata
sesuatu tentangnya. Sepertinya ada suatu konspirasi dalam
hal ini. Tetapi tidak ada konspirasi. Setengah pertama dari
ayat tersebut dapat dipakai untuk menjelaskan atau
memperingatkan penyimpangan sesuai dengan penyimpangan yang
dilakukan. Mereka tampaknya terlalu puas hanya dengan
setengah pertama ayat tersebut.
Jawaban untuk pertanyaan, "Mengapa mengusik orang-orang
Yahudi dan Kristen?" dapat ditemukan dalam setengah yang
berikutnya dari kutipan Al-Qur'an di atas,
"Sekiranya Ahli Kitab (maksudnya Yahudi dan
Kristen) beriman (terhadap kitab suci Al-Qur'an) tentulah
itu lebih baik bagi mereka (dengan kata lain, juga baik
untuk kamu, umat Islam) di antara mereka (yaitu Yahudi dan
Kristen) ada yang beriman, tetapi kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang fasik." (QS. Ali Imran (3): 110)
Pada awalnya, dalam ayat yang memperkenalkan risalah ini,
Allah menganugerahkan kepada umat kemuliaan, hak-hak
istimewa dan status yang tinggi, menjadi "Orang-orang
terbaik yang dilahirkan untuk umat manusia". Kemuliaan dan
status yang tinggi ini berarti membebankan kepada kita tugas
dan tanggung jawab agar tidak mementingkan diri sendiri
serta membagi status yang mulia ini dengan umat manusia
lainnya.
Ahli kitab --Yahudi dan Kristen-- adalah sasaran pertama
kita, karena mereka telah dipersiapkan untuk menerima pesan
ini. Selain itu, banyak Nabi telah menyampaikan pesan ini
kepada mereka. Mereka tidak mengingkari kitab suci yang
dibawa oleh nabi-nabi tersebut dan membanggakan wahyu
Taurat, Zabur dan Injil dari masing-masing Nabinya. Karena
itu mereka adalah umat yang paling tepat dan paling siap
menerima Islam. Mereka seharusnya yang paling utama
menyampaikan keinginan mereka terhadap keinginan Allah dalam
Islam --sebuah wahyu yang terakhir telah ada dan
dikonfirmasikan kepada mereka: Tetapi mereka jugalah yang
pertama menolaknya: mengapa menolak? Apa pertimbangan
mereka?
Namun demikian, tidak semua mereka telah sesat, Allah
meyakinkan kita bahwa di antara kaum Yahudi dan Kristen
terdapat sebagian yang beriman dengan tulus, "Tetapi
kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik."
Bagi Umat Kristen yang Baik
Kita harus menerapkan metoda penyampaian pesan yang
paling efektif, baik kepada orang yang baik dan juga orang
yang suka menentang dan sombong. Untuk orang yang baik di
antara mereka, bukalah kitab suci Al-Qur'an dan terangkan
ayat-ayat pada surat ke 3, dimulai dengan ayat 42 ini:
"Dan (ingatlah) ketlka Malaikat (Jibril)
berkata, 'Hai Mariam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu,
mensucikan kamu, melebihkan kamu atas segala wanita di dunia
(yang semasa dengan kamu).
Hai Mariam, ta'atlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku'lah
bersama orang-orang yang ruku.'
Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita
ghaib yang Kami wahyukan kepada kamu (ya Muhammad); padahal
kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan
anak-anak panah mereka (untuk mengundi) siapa diantara
mereka yang akan memelihara Mariam. Dan kamu tidak hadir di
sisi mereka ketika mereka bersengketa.
(Ingatlah), ketika Malaikat berkata, 'Hai Mariam
sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran
seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang)
daripada-Nya, namanya Al-Masih 'Isa putera Mariam, seorang
terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang
yang didekatkan (kepada Allah), dan dia berbicara dengan
manusia da-1am buaian dan ketika sudah dewasa dan dia
termasuk di antara orang orang yang saleh. "
Mariam berkata, "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai
anak; padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang
laki-lakipun."Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril):
Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya.
Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah
hanya cukup berkata kepadanya, "Jadilah", lalu jadilah dia:
Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al-Kitab, Hikmah,
Taurat dan Injil. Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil
(yang berkata kepada mereka), "Sesungguhnya aku telah datang
kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mu'jizat) dari
Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk
burung, kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor
burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang
buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak;
dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku
kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu
simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu
adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu
sungguh-sungguh beriman." (QS. Ali Imran (3): 42-49)
Dalam pendekatan Anda terhadap umat Kristen, buatlah
asumsi bahwa setiap orang Kristen adalah Kristen yang baik
dan tulus, kecuali jika mereka membuktikan yang sebaliknya.
Baca ayat-ayat Al-Qur'an di atas jika mungkin bersama lafal
Arabnya, frase demi frase. Anda tidak dapat membayangkan
pengaruh yang dahsyat dari kalimat-kalimat Allah ini yang
dialami pada pendengar. Saya berulangkali melihat air mata
keluar dari mata para pendengar persis seperti dinyatakan
dalam Qur'an yang mulia:
"Dan apabila mereka mendengarkan apa yang
diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka
mencucurkan airmata disebabkan kebenaran (Al-Qur'an) ... "
(QS. Al-Maidah (5): 83).
Ini adalah pendekatan yang positif. Perlakukan mereka
dengan baik dan perasaan sayang yang patut mereka terima.
Tetapi jika mereka menampakkan kebencian dan kesengitan
mereka terhadap Nabi Muhammad, kitab suci Al-Qur'an dan
Islam, kita berhak mengubah pendekatan yang dilakukan. Dalam
menghadapi kejadian seperti ini kita telah diberi peringatan
melalui kalimat terakhir yang dikutip dari ayat pada
permulaan bab ini:
"Tetapi kebanyakan mereka adalah orang orang
yang fasik."
|