Runtuhnya Jembatan Kutai-Kartanegara, Tenggarong

dikumpulkan dari berbagai sumber
untuk mempercepat penyebaran informasi secara efisien
dan menambah percepatan kemajuan Indonesia tercinta ...

Klem Atas

Foto-foto yang disajikan pada Gambar 5 di bawah ini, kita akan konsentrasi kepada bagian yang menyebabkan keruntuhan jembatan secara keseluruhan. Beberapa gambar-gambar konstruksi sebagaimana dilaksanakan (as built drawing) di lapangan disertakan dalam gambar di bawah ini, terutama kabel penggantung vertikal beserta sambungan (klem) atas dan bawah.


Gambar 5a. Klem atas gagal semuanya, tidak ada yang bersisa.



Gambar 5b. Gambar kabel suspensi utama dan klem atas.


Gambar 5c. Gambar struktur kabel suspensi utama dan klem atas.


Gambar 5d. Gambar kabel suspensi utama dan klem atas.

Dengan memperhatikan as built drawing di atas, maupun penjelasan singkat bagian-bagian penting dari klem atas seperti disajikan dalam Gambar 5, pembaca akan diantar untuk melihat foto-foto lapangan klem atas yang gagal total.


Gambar 6a. Satu-satu klem atas yang masih tersisa, lainnya sama sekali gagal.



Gambar 6b. Klem atas yang gagal, perhatikan bagian sayap yang tidak mengalami perubahan apapun


Gambar 6c. Klem atas yang gagal, perhatikan bagian sayap yang tidak mengalami perubahan apapun


Gambar 6d. Bagian-bagian dari klem atas yang gagal, perhatikan bagian yang pecah
warna kehitam-hitaman menunjukkan bahwa bagian ini sudah mengalami keretakan dalam waktu lama
sedangkan bagian yang pecah dengan warna terang, menunjukkan keretakan baru.


Gambar 6e. Bagian sayap klem atas yang sama sekali tidak mengalami kerusakan,
namun demikian baut patah karena tidak kuat menahan tegangan geser kejut.

Klem Bawah

Kalau klem atas sama sekali gagal total, maka sekarang kita melihat bagaimana kondisi klem bawah pada setelah keruntuhan jembatan ini.



Gambar 7a. As built drawing klem bawah.



Gambar 8a. Foto lapangan klem bawah, secara struktural klem bawah tidak mengalami kerusakan yang berarti.

Petunjuk

Dalam perencanaan bangunan ketekniksipilan selalu digunakan angka keamanan. Di lapangan hal ini perlu diselidiki secara cermat, mengapa keruntuhan terjadi pada seluruh kabel penggantung vertikal.

  1. Pada Gambar 3 dan 4 tampak bahwa fondasi dan pylonnya masih berdiri tegak walaupun dek jembatannya sudah runtuh sama sekali, sehingga dalam hal ini fondasi maupun pylon bukan penyebab runtuhnya jembatan tersebut, walaupun konon sudah sering kena tongkang pembawa batu bara (atau ini kasus jembatan yang lain).
  2. Dari data lapangan (lihat Gambar 5 dan 6, kabel penggantung vertikal sama sekali tidak tampak dalam foto) tampaknya keruntuhan konstruksi penggantung vertikal terjadi pada komponen ke 2 yaitu konstruksi sambungan pada kabel penggantung utama (klem atas). Penelitian penyebab gagalnya komponen ke 2 ini perlu diteliti, termasuk uji bahan.
  3. Sebelum pemeliharaan jembatan gantung suspensi dilaksanakan, seharusnya dilakukan simulasi model matematika "what if analysis" pada setiap skenario pemeliharaan yang akan dilaksanakan di lapangan.
  4. Seingat saya sewaktu saya duduk sebagai mahasiswa S1 di DTSL FT UGM, bentuk parabola tersebut terjadi karena beban terbagi merata pada setiap kabel penggantung vertikalnya. Pada Gambar 2a dan 2b tampak bahwa kabel suspensi berbentuk parabola karena berat sendiri dari kabel suspensi itu sendiri. Sedangkan pada Gambar 1a dan 1b, kabel suspensi membentuk parabola dengan segmen-segmen linier, karena beban dek jembatan di bawahnya. Catatan: saya tidak sempat membuat beberapa ilustrasi dasar untuk menjelaskan konsep parabola yang terbentuk pada jembatan suspensi ini.

Saran

  1. Dicermati SOP (Standard Operation Procedure) pemeliharan jembatan yang digunakan, terutama yang terkait dengan karakteristik jembatan gantung suspensi dengan dek jembatan rangka baja.
  2. Diteliti bagian mana yang runtuh dari ke 3 komponen struktur kabel penggantung yang telah dijelaskan di atas.
  3. Diteliti baut di lokasi mana yang menurut kabar dikendorkan.

Kasus Serupa

Sebetulnya kasus jembatan gantung yang runtuh sudah beberapa kali terjadi. Banyak yang menyetarakan kasus runtuhnya jembatan gantung Kutai-Kartanegara dengan kasus musibah jembatan Tacoma di USA, padahal penyebabnya sama sekali berbeda. Jika ingin membandingkan, mungkin lebih baik dibandingkan dengan beberapa kasus serupa di bawah ini.

Pustaka Umum

Agar pembaca bisa memperoleh pengertian yang lebih mendalam tentang kasus runtuhnya jembatan gantung Kutai-Kartanegara, maka acuan umum disertakan di bawah ini. Acuan ini juga memuat tautan di Facebook yang menyajikan foto-foto kejadian.

Pustaka Terkait Pendongkrakan

Pemicu keruntuhan jembatan gantung Kutai-Kartanegara, Tenggarong adalah pemeliharaan jembatan karena terjadinya penurunan/defleksi/lendutan pada dek jembata. Penurunan /defleksi/lendutan dek jembatan merupakan hal yang normal. Kontrovesi sekitar pendongkrakan dan pemeliharaan yang sedang dilakukan, saya kumpulkan dalam pustaka di bawah ini.

Ucapan Terima Kasih

Terima kasih kepada Pak Dody Widodo (http://www.facebook.com/dodyXwidodo) atas foto-fotonya yang langsung dimuat di Facebook pada saat kejadian masih berlangsung, kemudian teman-teman lain yang ikut menambahkan foto-foto pada komentar mereka di Facebook.

Tayangan

Animasi runtuhnya jembatan Kutai-Kartanegara

Di internet beredar animasi yang menurut beberapa sumber berasal dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, secara umum tampaknya animasi ini lebih memberikan gambaran yang sesuai dengan proses yang dijelaskan dalam artikel di atas, dibandingkan animasi yang pernah ditayangkan di televisi di Indonesia.

(Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3)


oleh Ir. Djoko Luknanto, M.Sc., Ph.D.
Facebook - PerkuliahanTweeter - Djoko LuknantoLinkedin - Djoko LuknantoFacebook - Djoko Luknanto
(Djoko Luknanto, Jack la Motta, Luke Skywalker)
(Alamat situs ini: http://luk.staff.ugm.ac.id/, http://luk.tsipil.ugm.ac.id/)  

Pensiunan Peneliti Sumberdaya Air
di Laboratorium Hidraulika
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada



alamat:
Jln. Grafika 2, Yogyakarta 55281, INDONESIA
Tel: +62 (274)-545675, 519788, Fax: +62 (274)-545676, 519788