Runtuhnya Jembatan Kutai-Kartanegara, Tenggarong

dikumpulkan dari berbagai sumber
untuk mempercepat penyebaran informasi secara efisien
dan menambah percepatan kemajuan Indonesia tercinta ...

Pendahuluan

Penjelasan yang disajikan di sini bersifat ilmiah populer, istilah-istilah khusus pada jembatan gantung akan dikenalkan secara populer, sehingga mudah diikuti oleh pembaca awam. Penjelasan ini dimulai dengan menyajikan kondisi jembatan gantung Kutai-Kartanegara, Tenggarong sebelum runtuh. Foto-foto ini diperoleh dari Pustaka Umum [1] ditambah beberapa penjelasan bagian-bagian penting yang terkait dengan runtuhnya jembatan ini.

Sebelum Runtuh

Foto-foto jembatan sebelum runtuh disertai penjelasan bagian-bagian penting yang berpengaruh pada keruntuhan jembatan Kutai-Kartanegara, Tenggarong.


Gambar 1a. Jembatan Kota Tenggarong saat beroperasi normal saat senja


Gambar 1b. Jembatan Kota Tenggarong saat beroperasi normal siang hari

Bagian-bagian penting sebuah jembatan gantung

Agar pembaca dapat membandingkan antara ilmu ketekniksipilan tentang jembatan gantung dengan foto-foto di atas, maka disajikan bagian-bagian jembatan gantung secara populer. Sumber: http://www.infovisual.info/05/028_en.html


Gambar 1c. Bagian-bagian penting sebuah jembatan gantung
  • Suspension bridge: construction that allows automobiles to travel between two points separated by an obstacle.
  • Side span: segment between two pylons at the ends of a bridge.
  • Centre span: segment between two pylons at the centre of a bridge.
  • Side pylon: tower-like vertical construction situated at the side, usually supporting the cables of a suspension bridge or a cable-stayed bridge.
  • Foundation of a pylon: very durable lower part of a tower.
  • Suspender: support cable.
  • Suspension cable: set of braided wire that supports a bridge.
  • Pylon: tower-like vertical support that usually supports the cables of a suspension bridge or a cable-stayed bridge.
  • Stiffening girder: tightener beam.

Agar pembaca lebih memahami sifat-sifat jembatan gantung maka di bawah ini disajikan secara singkat sifat-sifat tersebut (sumber: Wikipedia Jembatan Gantung)

Structural behavior

The main forces in a suspension bridge of any type are tension in the cables and compression in the pillars. Since almost all the force on the pillars is vertically downwards and they are also stabilized by the main cables, the pillars can be made quite slender, as on the Severn Bridge, on the Wales-England border.


Figure 1. The slender lines of the Severn Bridge

In a suspended deck bridge, cables suspended via towers hold up the road deck. The weight is transferred by the cables to the towers, which in turn transfer the weight to the ground.

Comparison of a catenary (black dotted curve) and a parabola (red solid curve) with the same span and sag. The catenary represents the profile of a simple suspension bridge, or the cable of a suspended-deck suspension bridge on which its deck and hangers have negligible mass compared to its cable. The parabola represents the profile of the cable of a suspended-deck suspension bridge on which its cable and hangers have negligible mass compared to its deck. The profile of the cable of a real suspension bridge with the same span and sag lies between the two curves.

Assuming a negligible weight as compared to the weight of the deck and vehicles being supported, the main cables of a suspension bridge will form a parabola (very similar to a catenary, the form the unloaded cables take before the deck is added). One can see the shape from the constant increase of the gradient of the cable with linear (deck) distance, this increase in gradient at each connection with the deck providing a net upward support force. Combined with the relatively simple constraints placed upon the actual deck, this makes the suspension bridge much simpler to design and analyze than a cable-stayed bridge, where the deck is in compression.

Dimensi Jembatan Kutai-Kartanegara, Tenggarong

Dimensi jembatan Kutai-Kartanegara, Tenggarong secara garis besar dan situasinya disajikan di bawah ini, sehingga pembaca dapat membayangkan kondisi lapangan, terutama terkait dengan panjang jembatan.


Gambar 2a. Dimensi jembatan Kutai-Kartanegara, Tenggarong


Gambar 2b. Situasi jembatan Kutai-Kartanegara, Tenggarong melalui Google Earth

Data Teknis

Sesuai Buku "Konstruksi Indonesia" Terbitan (Depkimpraswil) Kementerian PU, Tahun 2003
Nama Lain: Jembatan Kertanegara - 1
 
Tipe Bangunan Atas: Jembatan Gantung Rangka Baja.
Panjang Bentang Total: 710 M
Panjang Bentang Utama: 470 M
Fabrikasi Rangka Baja: PT. Bukaka Teknik Utama
 
Kabel Penggantung: dari Canada (tidak disebutkan nama produsen/fabrikan).
Perlindungan Keawetan Kabel: Zinc Galvanized Coated.
Bangunan bawah: Pondasi Tiang Pancang Baja.
 
Tinggi Bebas/Vertical Clearence: 45 M.
Ruang Bebas Horizontal: 270 M
Tinggi Tower: 37 M
Berat Tower: 292 Ton.
 
Metode Konstruksi: Heavy Lifting
Disain: Direktorat Jenderal Bina Marga
Kontraktor: PT Hutama Karya (Persero)
Pengawas: PT. Perentjana Djaja
Lama Konstruksi: 5 Tahun
Peresmian: 22 September 2001
 
KEUNIKAN: Dilengkapi dengan alat Early Warning System (EWS), untuk memonitor setiap gerakan yang terjadi, yaitu: getaran, lendutan, pergeseran, dan gerakan-gerakan lainnya.
-----
From: civeng@yahoogroups.com [mailto:civeng@yahoogroups.com]
Sent: 28 Nopember 2011 16:19
Subject: [CEE] Data Jembatan Mahakam II

Sesudah Runtuh

Pada bagian ini akan disajikan foto-foto lapangan sesudah keruntuhan Jembatan Kutai-Kartanegara, Tenggarong. Dengan mencermati foto-foto keruntuhan tersebut, sebenarnya beberapa fakta sederhana dapat diambil, sehingga kita dapat memahami pemicu keruntuhan tersebut.


Gambar 3a. Jembatan Kutai-Kartanegara, Tenggarong setelah runtuh (pylon dan kabel suspensi utama tidak gagal)


Gambar 3b. Jembatan Kutai-Kartanegara, Tenggarong setelah runtuh (fondasi masih utuh)


Gambar 3c. Jembatan Kutai-Kartanegara, Tenggarong setelah runtuh (fondasi masih utuh)


Gambar 3d. Jembatan Kutai-Kartanegara, Tenggarong setelah runtuh (fondasi masih utuh, pylon masih utuh namun tergeser)

Melihat keruntuhan yang dapat dilihat pada foto-foto yang disajikan dalam Gambar 3a, 3b, 3c, dan 3d dapat disimpulkan bahwa keruntuhan bukan terjadi pada (1) kabel suspensi utama, (2) pylon, maupun (3) fondasi beton. Pada foto-foto berikut ini disajikan kondisi fondasi maupun pylon jembatan, walaupun tidak mengalami gagal total, namun kondisi pylon mau kabel suspensi utama sudah tidak layak pakai lagi, sehingga harus diruntuhkan agar tidak membahayakan kondisi di sekitarnya.






Gambar 4e. Kondisi pylon dan fondasi jembatan (sudah mengalami deformasi, sehingga berbahaya untuk sekitarnya)

(Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3)


oleh Ir. Djoko Luknanto, M.Sc., Ph.D.
Facebook - PerkuliahanTweeter - Djoko LuknantoLinkedin - Djoko LuknantoFacebook - Djoko Luknanto
(Djoko Luknanto, Jack la Motta, Luke Skywalker)
(Alamat situs ini: http://luk.staff.ugm.ac.id/, http://luk.tsipil.ugm.ac.id/)  

Pensiunan Peneliti Sumberdaya Air
di Laboratorium Hidraulika
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada



alamat:
Jln. Grafika 2, Yogyakarta 55281, INDONESIA
Tel: +62 (274)-545675, 519788, Fax: +62 (274)-545676, 519788