Fatwa-fatwa Kontemporer

Indeks Islam | Indeks Qardhawi | Indeks Artikel | Tentang Pengarang
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

 

HAK DAN KEWAJIBAN KELUARGA SI SAKIT DAN TEMAN-TEMANNYA (10/25)
Dr. Yusuf Qardhawi
 
MENDOAKAN SI SAKIT
 
Cara  seorang  muslim  menjenguk saudaranya yang sakit berbeda
dengan cara yang dilakukan orang lain (selain  Islam),  karena
disertai  dengan  jampi dan doa. Maka diantara sunnahnya ialah
si penjenguk mendoakan si sakit  dan  menjampinya  (membacakan
bacaan-bacaan  tertentu)  yang  ada riwayatnya dari Rasulullah
saw..
 
Imam Bukhari menulis "Bab Du'a al-'Aa'id lil-Maridh" (Bab  Doa
Pengunjung  untuk  Orang Sakit), dan menyebutkan hadits Aisyah
r.a. bahwa Rasulullah saw. apabila menjenguk orang sakit  atau
si sakit yang dibawa kepada beliau, beliau mengucapkan:
 
    "Hilangkanlah penyakit ini, wahai Tuhan bagi manusia,
    sembuhkanlah, Engkau adalah Maha Penyembuh. Tidak ada
    kesembuhan selain kesembuhan-Mu, kesembuhan yang tidak
    meninggalkan penyakit."27
 
Dan Nabi saw. pernah menjenguk Sa'ad bin Abi  Waqash  kemudian
mendoakannya:
 
    "Ya Allah sembuhkanlah Sa'ad, dan sempurnakanlah
    hijrahnya."28
 
Ada  suatu  keanehan  sebagaimana  dikemukakan  dalam  al-Fath
(Fathul-Bari),  yaitu  adanya  sebagian  orang yang menganggap
musykil mendoakan kesembuhan si sakit. Mereka beralasan  bahwa
sakit   dapat   menghapuskan  dosa  dan  mendatangkan  pahala,
sebagaimana disebutkan dalam beberapa  hadits.  Maka  terhadap
kemusykilan   ini  al-Hafizh  Ibnu  Hajar  memberikan  jawaban
demikian, "Sesungguhnya doa itu adalah  ibadah,  dan  tidaklah
saling  meniadakan  antara  pahala dan kafarat, sebab keduanya
diperoleh  pada  permulaan  sakit  dan  dengan   sikap   sabar
terhadapnya.  Adapun  orangyang  mendoakan  akan  mendapat dua
macam kebaikan,  yaitu  mungkin  berhasil  apa  yang  dimaksud
--atau  diganti  dengan  mendapatkan  kemanfaatan  lain-- atau
ditolaknya suatu bahaya, dan semua itu merupakan karunia Allah
Ta'ala."29
 
Memang,  seorang  muslim harus bersabar ketika menderita sakit
atau ditimpa musibah, tetapi hendaklah ia meminta  keselamatan
kepada Allah SWT, sebagaimana sabda Rasulullah saw.:
 
    "Janganlah kamu mengharapkan bertemu musuh, dan mintalah
    keselamatan kepada Allah. Tetapi apabila kamu bertemu
    musuh, maka bersabarlah, dan ketahuilah bahwasanya surga
    itu di bawah bayang-bayang pedang."30
 
Di dalam hadits lain beliau bersabda:
 
    "Mintalah ampunan dan keselamatan kepada Allah, sebab
    tidaklah seseorang diberi sesuatu setelah keyakinan,
    yang lebih baik daripada keselamatan."31
 
Juga dalam hadits Ibnu Abbas, bahwa Nabi saw. bersabda:
 
    "Perbanyaklah berdoa memohon keselamatan."32
 
Salah satu doa beliau saw. adalah:
 
    "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu penjagaan dari yang
    terlarang dan keselamatan dalam urusan dunia dan agamaku,
    keluarga dan hartaku."33
 
Di antara doa yang ma'tsur  lainnya  ialah  yang  diriwayatkan
oleh Abdullah bin Amr, ia berkata: Rasulullah saw. bersabda:
 
    "Apabila seseorang menjenguk orang sakit, maka hendaklah
    ia mendoakannya dengan mengucapkan, "Ya Allah,
    sembuhkanlah hamba-Mu, agar dia dapat membunuh musuh-Mu,
    atau berjalan kepada-Mu untuk melakukan shalat."34
 
Artinya, dalam kesembuhan orang mukmin itu  terdapat  kebaikan
untuk  dirinya  dengan  dapatnya  ia melaksanakan shalat, atau
kebaikan untuk umatnya karena mampu menunaikan jihad.
 
Sedangkan  yang  dimaksud  dengan  "musuh"  di  sini   mungkin
orang-orang  kafir  yang  memerangi umat Islam, atau iblis dan
tentaranya. Maka  dengan  kesehatannya  seorang  muslim  dapat
menumpas   mereka   dengan   serangan-serangannya,  dan  dapat
mematahkan  argumentasi  mereka  dengan  hujjah   yang   dapat
dipercaya.35
 
Selain  itu, ada lagi hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas
dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda:
 
    "Barangsiapa yang menjenguk orang sakit yang belum tiba
    ajalnya, lalu ia mengucapkan doa ini disampingnya
    sebanyak tujuh kali: (Aku mohon kepada Allah Yang Maha
    Agung Tuhan bagõ 'arsy yang agung, semoga la berkenan
    menyembuhkanmu), niscaya Allah akan menyembuhkannya dari
    penyakit tersebut."36
 
(Bagian: 01, 02, 03, 03a, 04, 05, 06, 07, 08, 09, 10, 11, 12,
     13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 21a, 22, 23, 24, 25)
 
-----------------------
Fatwa-fatwa Kontemporer
Dr. Yusuf Qardhawi
Gema Insani Press
Jln. Kalibata Utara II No. 84 Jakarta 12740
Telp. (021) 7984391-7984392-7988593
Fax. (021) 7984388
ISBN 979-561-276-X
 

Indeks Islam | Indeks Qardhawi | Indeks Artikel | Tentang Pengarang
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Please direct any suggestion to Media Team