September 1923: Lakon 'Jaya Semadi dan Sri Suwela' |
Pada jaman Sultan Hamengku Buwana VIII, para tokoh putrinya masih diperankan oleh pria. Sebagian dari foto, merupakan pose untuk pemotretan (kata para pinisepuh). Biasanya wayang orang ini ditampilkan sehari penuh dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore. Penjelasan foto dilakukan oleh Susetyo Hario Putero, dosen JTF FT UGM |
. (sumber
foto)
. (sumber
foto)
Garudhayeksa melaporkan hasil lamarannya kepada Prabu Sri
Suwela. (sumber
foto)
Prabu Sri Suwela melawan Werkudara. (sumber
foto)
Arjuna melawan Prabu Sri Suwela. (sumber
foto)
Rombongan Prabu Sri Suwela. (sumber
foto)
Abimanyu tanding denawa. (sumber
foto)
Abimanyu (kanan) bertanding dengan anak buah Sri Suwela.
(sumber
foto)
Prabu Sri Suwela melawan Werkudara. (sumber
foto)
Peneliti Sumberdaya Air
di Laboratorium Hidraulika
Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada
Jln. Grafika 2, Yogyakarta 55281, INDONESIA
Tel: +62 (274)-545675, 519788, Fax: +62 (274)-545676,
519788