PENYELENGGARAAN ILAHI DALAM TIGA PERAHU
PENYELAMAT
Seorang imam duduk di muka meja dekat jendela menyiapkan
khotbah tentang Penyelenggaraan Tuhan, ketika ia mendengar
sesuatu seperti ledakan. Segera ia melihat orang lalu-lalang
berlari-lari dalam kepanikan dan menemukan, bahwa bendungan
telah meledak, sungai meluap dan rakyat sedang
diungsikan.
Imam melihat air semakin tinggi di jalanan bawah. Ia
merasa sedikit sulit menekan rasa panik yang mencengkam,
tetapi ia berkata: "Di sini aku sedang menyiapkan khotbah
tentang Penyelenggaraan Tuhan, dan aku mendapat kesempatan
untuk mempraktekkan khotbahku. Aku tidak akan lari seperti
lainnya. Aku akan tetap tinggal di sini dan percaya akan
penyelenggaraan ilahi untuk menolong aku."
Ketika air sudah sampai di jendela, perahu penuh orang
lewat. "Naiklah, pastor" teriak mereka. "Ah tidak anak,"
kata Pastor penuh percaya. "Aku percaya Penyelenggaraan
Tuhan akan menolong aku."
Pastor memang betul naik ke atap, tetapi ketika air
sampai di sana, seperangkat orang dalam perahu lewat,
mendesak pastor agar naik, sekali lagi ia menolak.
Kali ini ia naik ke puncak menara lonceng. Ketika air
sampai di lututnya, seorang petugas dalam perahu motor
dikirim untuk menolongnya. "Terimakasih, saudara," kata
Pastor dengan senyum tenang. "Aku percaya kepada Tuhan. Ia
tidak akan meninggalkan aku."
Ketika pastor tenggelam dan naik ke surga, pertama-tama
yang ia lakukan ialah mengeluh kepada Tuhan. "Aku percaya
kepada-Mu. Mengapa Engkau tidak berbuat apa-apa untuk
menolong aku."
"Ah," kata Tuhan. "Aku sudah mengirim perahu tiga
kali."
(DOA SANG KATAK 1, Anthony de Mello SJ,
Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1996)
|