|
HUKUMAN BAGI ORANG SELIBAT
Ada seorang pertapa, yang hidup wadat dan menganggap
suatu tugas dalam hidupnya berjuang melawan seks dalam
dirinya dan orang lain.
Pada waktunya ia meninggal. Dan muridnya, yang tidak
dapat tahan karena terkejutnya, meninggal tidak lama
kemudian. Ketika murid sampai di dunia seberang sana, ia
tidak percaya apa yang ia lihat, di sana Gurunya yang
tercinta dengan wanita cantik sungguh luar biasa duduk di
pangkuannya!
Rasa terkejut menyingkir, ketika ia mulai berpikir, bahwa
Gurunya itu menerima pahala karena taraknya menolak seks di
dunia. Ia mendekatinya dan berkata, "Guru yang tercinta,
sekarang aku tahu Tuhan itu adil, karena engkau diganjar di
surga oleh karena kekerasanmu di dunia."
Guru nampaknya gusar. "Dungu," katanya, "ini bukan surga,
dan aku tidak sedang diganjar - Ia ini sedang menjalani
hukuman."
--o000o--
Kalau sepatu cocok, kaki dilupakan; Kalau ikat pinggang
cocok, pinggang dilupakan; Kalau semua selaras, si aku
dilupakan. Lalu apa guna semua kekerasanmu itu?
(DOA SANG KATAK 1, Anthony de Mello SJ,
Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1996)
|