RAJAWALI DAN AYAM
Karena satu dan lain hal sebutir telor burung rajawali
akhirnya sampai ke pojok suatu gudang tempat seekor ayam
sedang mengerami telur-telurnya. Pada waktunya telur burung
rajawali itu menetas bersama telur-telur ayam.
Waktu berlalu, anak rajawali itu dengan sendirinya mulai
mengalami kerinduan untuk terbang, dan berkata kepada
ibunya, sang ayam, "Kapan saya boleh belajar terbang?"
Ayam betina yang malang itu menyadari bahwa ia tidak
dapat terbang dan sama sekali tidak mempunyai gambaran
mengenai yang dilakukan oleh burung-burung dalam melatih
terbang anak-anak mereka. Namun ia malu mengakui
ketidakmampuannya, dan berkata, "Belum waktunya anakku. Saya
akan mengajarimu kalau engkau sudah siap."
Bulan demi bulan berlalu dan burung rajawali muda itu
mulai curiga, ibunya tidak dapat terbang. Namun ia tidak
dapat merasa bebas dan terbang sendiri, karena kerinduannya
yang besar untuk terbang sudah tercampur dengan rasa terima
kasih terhadap burung yang telah menetaskannya.
(DOA SANG KATAK 1, Anthony de Mello SJ,
Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1996)
|