ORANG MATI TIDAK BICARA
Mamiya menjadi seorang Guru Zen yang terkenal. Namun ia
harus belajar Zen melalui jalan yang sulit. Ketika ia masih
menjadi murid, Gurunya minta kepadanya untuk menerangkan
suara satu tangan yang bertepuk.
Mamiya mengusahakan segala-galanya, sedikit makan dan
tidur supaya ia dapat memberikan jawaban yang benar. Akan
tetapi Gurunya tidak pernah merasa puas. Bahkan pada suatu
hari ia berkata kepadanya, "Engkau tidak cukup bekerja
keras. Engkau terlalu suka bersenang-senang; terlalu terikat
kepada hal-hal yang baik dalam hidup ini; bahkan terlalu
ingin menemukan jawaban secepat mungkin. Mungkin lebih baik
kalau engkau mati."
Saat lain ketika menghadap Gurunya, Mamiya melakukan
sesuatu yang mentakjubkan, ketika diminta untuk menerangkan
suara satu tangan yang bertepuk, ia menjatuhkan diri dan
tinggal diam seolah-olah ia sudah mati.
Kata Guru, "Baik. Jadi engkau mati. Tetapi bagaimana
dengan suara satu tangan yang bertepuk?"
Sambil membuka matanya, Mamiya menjawab, "Saya belum
dapat memecahkan masalah yang satu itu."
Mendengar itu Gurunya berteriak marah, "Tolol! Orang mati
tidak berbicara. Pergi!"
Mungkin engkau tidak mengalami penerangan batin, namun
sekurang-kurangnya engkau dapat konsisten.
(DOA SANG KATAK 1, Anthony de Mello SJ,
Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1996)
|