MANGKUK EMAS MILIK NAGARJUNA
Nagarjuna, seorang buddha suci yang agung, ke mana-mana
pergi hampir telanjang hanya terbungkus kain
compang-camping. Anehnya ia juga membawa mangkuk dari emas
yang diberikan kepadanya oleh raja yang pernah menjadi
muridnya untuk tempat minta-minta.
Pada suatu malam ketika ia hendak membaringkan diri dan
tidur di antara reruntuhan sebuah biara tua, ia melihat ada
seorang pencuri yang bersembunyi di balik sebuah tiang. "Ke-
sini, ambillah ini," kata Nagarjuna sambil mengacungkan
mangkuk yang biasa dipakai untuk minta-minta. "Dengan
demikian engkau tidak akan mengganggu saya pada waktu saya
sudah tertidur."
Dengan senang hati pencuri itu merebut mangkuk itu dan
pergi. Esok paginya ia kembali dengan mangkuk itu dengan
suatu permohonan. Ia berkata, "Ketika engkau melepaskan
mangkuk ini dengan hati yang begitu bebas tadi malam, engkau
membuat saya merasa begitu miskin. Ajarilah saya untuk
memperoleh kekayaan yang menumbuhkan ketidakterikatan hati
yang begitu bebas."
Tidak seorang pun dapat merebut dari padamu hal yang tak
pernah engkau rebut bagi dirimu sendiri.
(DOA SANG KATAK 1, Anthony de Mello SJ,
Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1996)
|