PERLOMBAAN KERETA
Beberapa serdadu di India selatan sedang pulang ke rumah
naik kereta. Di depan mereka melihat kereta lain ditumpangi
beberapa pelaut.
Dalam beberapa saat saja persaingan antara kedua pihak
berubah menjadi balapan kereta. Pada mulanya pengendali
kereta yang ditumpangi menang.
Ketika sedang melihat ke belakang untuk memastikan
kemenangan, mereka terkejut karena melihat bahwa musuh
mereka mendahului mereka dengan kencang. Mereka lebih
terkejut lagi ketika melihat bahwa pengendali kereta mereka
duduk dan bersorak keras untuk pengendali kereta lain yang
telah mendahuluinya.
Orang-orang yang sudah mengalami penerangan batin lebih
senang merasa bahagia daripada menang
(DOA SANG KATAK 1, Anthony de Mello SJ,
Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1996)
|