DARWIS DAN RAJA
Seorang raja pergi menemui seorang darwis. Menurut adat
istiadat Timur kalau seorang raja menemui rakyatnya, ia
berkata, "Mintalah suatu jasa."
Darwis itu menjawab, "Tidak patut bagi saya untuk minta
jasa kepada salah seorang budak saya."
Seorang pengawal berkata, "Engkau berani berkata begitu
tidak hormat kepada raja! Katakan siapa engkau, atau engkau
akan mati."
Darwis itu berkata, "Saya mempunyai budak yang adalah
tuan bagi rajamu."
"Siapa?"
"Rasa takut," kata darwis itu.
Kalau tubuh binasa, tidak ada hidup lagi. Dari sana
muncul kesimpulan keliru, mempertahankan tubuh tetap hidup
sama dengan hidup.
Masuklah ke tempat di mana peluru pembunuh tidak dapat
merenggut hidup; dan ditambah panjangnya hidup tidak dapat
memperpanjang lamanya keberadaan seseorang.
(DOA SANG KATAK 1, Anthony de Mello SJ,
Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1996)
|