|
BAHARUDIN MENYEMBUNYIKAN
MUKJIZAT-MUKJIZATNYA
Pada suatu ketika orang menemui murid seorang Muslim
mistik Baharudin Naqshband dan berkata, "Jelaskan, mengapa
gurumu menyembunyikan mukjizat-mukjizatnya. Aku sendiri
mengumpulkan peristiwa-peristiwa, yang membuktikan tak dapat
disangsikan lagi, bahwa ia hadir pada lebih dari satu tempat
pada waktu yang sama, bahwa ia menyembuhkan orang dengan
kekuatan doanya, tetapi ia berkata, bahwa itu karya kodrat,
bahwa ia membantu orang dalam kesusahannya dan mengatakan
itu sebagai keuntungan mereka. Mengapa ia berbuat
demikian?"
"Aku tahu betul apa yang kamu maksud" kata murid, "Sebab
aku sendiri mengamati hal-hal itu. Dan kukira, aku dapat
menjawab pertanyaanmu itu. Pertama, Guru itu menolak menjadi
pusat perhatian orang banyak. Dan kedua, ia yakin bahwa jika
orang sudah menaruh perhatian pada mukjizat, mereka tidak
berminat lagi belajar sesuatu yang bernilai rohani."
(DOA SANG KATAK 1, Anthony de Mello SJ,
Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1996)
|