22. RUMUSAN
Seorang mistik pulang dari padang gurun. 'Katakanlah,
seperti apakah Tuhan itu!' tanya orang-orang mendesak.
Tetapi bagaimana mungkin mengungkapkan dalam kata-kata
apa yang dialaminya dalam lubuk hatinya yang paling dalam?
Mungkinkah mengungkapkan Yang Mahabesar dalam kata-kata
manusiawi?
Akhirnya ia memberi mereka sebuah rumusan - begitu kurang
tepat dan serampangan! - dengan harapan bahwa beberapa dari
antara mereka mungkin akan tertarik untuk mencari sendiri
apa yang dialaminya.
Mereka berpegang kuat pada rumusan itu. Mereka
mengangkatnya menjadi naskah suci. Mereka memaksakannya
kepada setiap orang sebagai kepercayaan suci. Mereka
bersusah-payah menyebarkannya di negeri-negeri asing. Bahkan
ada yang mengorbankan nyawanya demi rumusan itu.
Orang mistik itu pun menjadi sedih. Mungkin lebih baik,
seandainya dulu dia tidak pernah berbicara.
(Burung Berkicau, Anthony de Mello SJ,
Yayasan Cipta Loka Caraka, Cetakan 7, 1994)
|