53 PEMUDA ARAB YANG SEDERHANA
Guru Arab Jalalud-Din Rumi senang sekali menceritakan
kisah berikut ini:
Pada suatu hari Nabi Muhammad sedang bersembahyang subuh
di mesjid. Di antara orang-orang yang ikut berdoa dengan
Nabi adalah seorang pemuda Arab.
Nabi mulai membaca Qur'an dan mendaras ayat yang
menyatakan perkataan Firaun: 'Aku ini dewa yang benar.'
Mendengar perkataan itu pemuda yang baik itu tiba-tiba
menjadi marah. Ia memecah keheningan dengan berteriak:
'Pembual busuk, bangsat dia!'
Nabi berdiam diri. Tetapi seusai sembahyang, orang-orang
lain mencela orang Arab itu dengan gusar: 'Apakah engkau
tidak tahu malu? Niscaya doamu tidak berkenan kepada Tuhan.
Sebab, engkau tidak hanya merusak kekhusukan suasana doa,
tetapi juga mengucapkan kata-kata kotor di hadapan Rasul
Allah.'
Wajah pemuda yang malang itu menjadi merah padam dan ia
gemetar ketakutan, sampai-sampai Malaikat Jibrail
menampakkan diri pada Nabi dan bersabda: 'Assalamuallaikum!
Allah berfirman agar engkau menyuruh orang banyak berhenti
mencaci-maki pemuda yang sederhana ini. Sungguh, sumpah
serapahnya yang jujur berkenan di hatiKu, melebihi doa
orang-orang saleh.'
Bila kita berdoa, Tuhan melihat ke dalam hati kita dan
bukan pada rumusan kata-kata.
(Burung Berkicau, Anthony de Mello SJ,
Yayasan Cipta Loka Caraka, Cetakan 7, 1994)
|