TINDAKAN TANPA PAMRIH
Sang Guru ditanyai, "Dapatkah tindakan mengantar orang
kepada Pencerahan?"
"Hanya tindakanlah yang mengantar kepada Pencerahan,"
jawabnya, "tetapi mestinya tindakan tanpa pamrih, yang
dilakukan demi tindakan itu sendiri."
Suatu ketika Sang Guru duduk dengan anak seorang bintang
sepak bola. Ayahnya sedang latihan. Ketika sang ayah
menembakkan bola dan masuk gawang, setiap orang
bersorak-sorai. Anak itu tidak terkesan. Ia hanya duduk saja
dan kelihatan jenuh.
"Ada apa dengan kamu?" kata Sang Guru. "Apakah kamu
barusan tidak melihat ayahmu menciptakan gol itu?"
"Ya, Ayah memang jitu melakukannya pada hari Selasa ini.
Tetapi pertandingannya baru pada hari Jumat. Waktu itulah
gol benar-benar dibutuhkan."
Sang Guru menyimpulkan, "Tindakan-tindakan dianggap
bernilai jika menolong kamu mencapai tujuan-tujuan, bukan
demi tindakan itu sendiri. Sayang sekali!"
(Berbasa-basi Sejenak, Anthony de Mello,
Penerbit Kanisius, Cetakan 1, 1997)
|