PERDEBATAN
Sang Guru tak mau berdebat dengan siapa pun, karena ia
tahu bahwa yang dicari oleh "pendebat" adalah pembenaran
atas keyakinannya, bukan Kebenaran.
Suatu ketika Sang Guru menunjukkan kepada mereka nilai
sebuah perdebatan:
"Sepotong roti bermentega jatuh. Yang bermentega di sisi
atas atau bawah?"
"Tentu saja, sisi yang bermentega di bagian bawah."
"Tidak, sisi yang bermentega di atas."
"Ayo kita uji."
Sepotong roti diolesi mentega lalu dilempar ke atas.
Jatuh. Sisi yang bermentega berada di atas!
"Saya menang."
"Hanya karena saya membuat satu kesalahan."
"Kesalahan apa?"
"Saya mengoleskan mentega pada sisi yang salah."
(Berbasa-basi Sejenak, Anthony de Mello,
Penerbit Kanisius, Cetakan 1, 1997)
|