PENGKHOTBAH
Pengkhotbah itu dipuji karena khotbahnya yang memikat.
Tetapi ia mengakui kepada teman-temannya bahwa khotbahnya
yang memikat itu tidak pernah berdampak seperti kata-kata
Sang Guru yang sederhana.
Setelah hidup bersama dengan Sang Guru selama seminggu,
kini ia mengetahui dengan tepat alasannya.
"Ketika ia berbicara," kata pengkhotbah itu, "bicaranya
bermuatan keheningan, sedangkan bicaraku bermuatan
pemikiran."
(Berbasa-basi Sejenak, Anthony de Mello,
Penerbit Kanisius, Cetakan 1, 1997)
|