MENEMUKAN ALLAH
Waktu itu waktu ceramah. Sang Guru berkata, "Kehebatan
seorang komponis diketahui lewat nada-nada musiknya, tetapi
menganalisis nada-nada saja tidak akan mengungkapkan
kehebatannya. Keagungan penyair termuat dalam kata-katanya,
namun mempelajari kata-katanya tidak akan mengungkapkan
inspirasi. Tuhan mewahyukan diri-Nya dalam ciptaan, tetapi
dengan meneliti ciptaan secermat apa pun kamu tidak akan
menemukan Allah; demikian juga bila kamu ingin menemukan
jiwa melalui pemeriksaan cermat terhadap tubuhmu."
Pada waktu tanya jawab, seseorang bertanya, "Kalau
begitu, bagaimana kami akan menemukan Allah?"
"Dengan melihat ciptaan, tapi bukan dengan
menganalisisnya."
"Dan bagaimana seseorang harus melihat?"
"Seorang petani keluar untuk melihat keindahan pada waktu
matahari terbenam, tetapi yang ia saksikan hanyalah
matahari, awan, langit, dan cakrawala - sampai ia memahami
bahwa keindahan bukan 'sesuatu,' melainkan cara khusus
melihat.
Kamu akan sia-sia mencari Allah sampai kamu memahami
bahwa Allah tidak bisa dilihat sebagai sesuatu. Yang
diperlukan ialah cara khusus untuk melihat - mirip seperti
cara seorang anak kecil yang pandangannya tidak diganggu
oleh pelbagai ajaran dan keyakinan yang telah dibentuk
sebelumnya."
(Berbasa-basi Sejenak, Anthony de Mello,
Penerbit Kanisius, Cetakan 1, 1997)
|