|
Trie Utami: "Jawaban Dari Do'a Saya"
Sumber: Hidayatullah.com
Tanggal:Oktober 1999/Jumadil Akhir-Rajab 1420
Trie Utami
Mantan vokalis Band Krakatau, Jakarta
Saya aktif di rumah saja. Yang aktif di luar suami. Tugas
wanita ya di rumah. Soal JT ini, bagi saya bukan soal
tertarik atau tidak tertarik. Setelah saya selami, ternyata
apa yang dilakukan ternyata merujuk pada sunnah Rasul.
Beberapa rujukan dari al-Hadits, dan itu pembuktiannya tidak
bisa melalui kata-kata. Tapi, perlu diyakini. Jadi, bagi
saya, masalahnya tidak lagi pada tertarik atau tidak
tertarik, tapi sudah sebuah keharusan.
Aktif di JT sekitar dua tahun lalu. Saya banyak
mendapatkan cerita ikhwal JT dari suami. Selama belum
bertemu dengan JT, suami saya selalu melontarkan
kegelisahan-kegelisahan. Saya ketemu dengan JT, itu adalah
jawaban dari doa saya, "Ya Allah pertemukanlah saya dengan
saudara-saudara saya." Begitulah doa yang senantiasa saya
pinta pada Allah swt. Saya kemudian, selalu mencari jawaban
doa itu.
Jadi, ketemunya dengan JT itu, berangkat dari pencarian.
Ada hasil yang bisa saya nikmati. Dari hari ke hari semakin
intens beribadah mulai dari yang wajib hingga yang sunnah,
seperti shalat dhuha, shalat malam dan shalat-shalat sunnah
lainnya. Ini berbeda dengan sebelum bergabung dengan JT.
Juga banyak hal yang sudah saya tinggal dari dunia
selebritis yang pernah saya tekuni sebelumnya. Terus terang
dua tahun belakangan ini saya banyak belajar, dan saya
temukan itu sebagai bentuk yang luar biasa. Misalnya, kalau
dulu dalam bergaul lebih permisif, sekarang lebih hati-hati,
menjaga kesopanan, dan tidak sampai melanggar rambu-rambu
laranagan agama.
Saya juga sempat diledek teman-teman. "Sekarang kamu
ngapain sih?" Begitu ledekan teman-teman yang menilai bahwa
saya sangat asing dibanding yang dulu. Tapi saya pikir,
bahwa Islam datangnya asing dan pergi juga dalam keadaan
asing.
Di JT, wanita ada pembinaan tersendiri yang disebut
program masturat. Setahu saya program itu diadakan, supaya
para isteri itu mengerti kenapa suami-suami itu harus
khuruj. Mereka juga dikenalkan dengan kegiatan itu, walaupun
sebetulnya wanita lebih baik di rumah. Untuk pergi masturat,
wanita hendaknya didampingi oleh suaminya atau muhrim. Jadi
mereka tidak keluar sendiri, seenaknya sendiri.
Sekalipun saya aktif dalam JT, saya juga masih aktif
nyanyi sampai sekarang. Menurut pengetahuan saya, bahwa
nyanyi itu tak ada larangan, tapi harus tahu diri dan
menyesuaikan dengan aturan ajaran agama Islam. Dulu,
misalnya, kalau nyanyi di night club, saya cuek saja. Tapi
sekarang, lebih selektiflah. Dan yang penting, 'kan cuma
nyanyi, nggak macam-macam.
|