Paus Paulus Pembuat Klenik
(Istambul, 20 Juli 1980)
Tidak seorang pun yakin bisa menjawab
pertanyaan-pertanyaan mengenai berapakah tinggi Almasih? Apa
warna kesukaannya? Apakah ia lebih menyukai madu atau bawang
putih? Dan sepatu sebelah mana yang ia pakai pertama kali
pada waktu pagi?
Sebenarnya, semua masalah tersebut hanyalah masalah
sekunder dalam kehidupan manusia yang agung. Namun, yang
patut dicatat, kita mengetahui semua detail tersebut, dan
tentang Nabi Muhammad saw.. Sementara, Almasih tampak dalam
Kitab Injil seperti sosok mitos yang tidak jelas
wujudnya.
Ada penafsiran yang lebih baik tentang banyaknya hadits
yang dikumpulkan dan dipelajari dengan seksama pada periode
awal Islam. Kemudian hadits-hadits tersebut sampai kepada
kita dalam kumpulan hadits-hadits agung yang diriwayatkan
oleh orang-orang terpercaya saja dari para saksi langsung.
Sedangkan Kitab-kitab Injil sendiri tidak lebih dari
kumpulan yang dilakukan pada abad-abad selanjutnya yang
dicatat dari desas-desus.
Kita tidak pernah mendengar sebuah ucapan-ucapan dari
Yesus yang ia riwayatkan sendiri. Sebaliknya, yang kita baca
adalah penafsiran-penafsiran orang lain tentang
perkataan-perkataannya.
Karena Perjanjian Baru adalah sumber sekunder bukan
sumber pokok langsung, maka ia sama sekali tidak pantas
diletakkan sejajar dengan Al-Qur'an. Mungkin lebih tepat
jika ia dikomparasikan dengan kumpulan hadits-hadits yang
diragukan kesahihannya (hadits dha'if).
Yang paling sulit adalah jika prinsip-prinsip kajian
historis Islam dipraktekkan atas Perjanjian Baru, sehingga
seluruh surat-surat Paus Paulus harus dibuang, karena ia
sama sekali tidak pernah melihat, bertemu atau berbicara
dengan Almasih.
Karena kuatnya pengaruh penafsiran-penafsiran yang
diberikan oleh Paus Paulus terhadap kejadian-kejadian
seputar Almasih, dalam perkembangan ideologi Kristen, maka
Kristen sekarang ini --berbeda dengan penganut Kristen awal
dari umatYahudi-- lebih cocok dinamakan sebagai "pengikut
Paulus", bukan "pengikut Almasih".
Sebenarnya, seluruh bentuk-bentuk klenik dalam agama
Kristen: seperti penuhanan Almasih, Trinitas yang disucikan,
dan menambahkan bentuk Roh Kudus terhadap tubuh, diawali
oleh Saul Paulus.
(sebelum,
sesudah)
|