Abu Bakr As-Siddiq
Diterjemahkan sepenuhnya menurut buku aslinya tanpa
terlalu jauh meninggalkan gaya (uslub) pengarang yang
terkenal khas.
Banyak pelajaran yang akan kita peroleh, bagai mana
disiplin yang diajarkan Nabi dipertahankan oleh para
sahabat; bagaimana Abu Bakr, Umar; dan Khalid sebagai
jenderal yang jenius dan yang lain dapat berjaya, patuh
dengan penuh disiplin kepada Nabi. Setelah Nabi wafat
kepemimpinan dipegang Abu Bakr dengan kepatuhan dan disiplin
yang tetap dipertahankan, begitu indah sebagai teladan.
Studi analisis tidak hanya tentang Abu Bakr, tetapi
antara lain juga mengenai Khalid bin al-Walid, 'Amr bin
al-'As dan yang lain, sekaligus dapat kita lihat Islam di
Asia barat daya masa itu.
Membaca sejarah yang ditulis Haekal ini kita seperti
membaca sebuah novel, dengan analisis psikologi tentang
watak pribadi-pribadi pelaku sejarah itu.
Dengan membaca Sejarah
Hidup Muhammad sedikit banyak kita sudah mengenal Haekal
sebagai sarjana dan sastrawan terkemuka, dia juga penulis
biografi yang teliti dan punya kesabaran mengamati sampai ke
soal yang sekecil-kecilnya. Soal pengumpulan Qur'an dibahas
terinci. Tidak sekadar biografi, tetapi penulis membahas
juga soal konsep negara dan pemerintahan Islam, dengan cara
dan gayanya yang menarik sekali.
Karena pengertiannya, kesetiaan dan disiplinnya yang
tinggi, Abu Bakr dengan gemilang dapat meneruskan
kepemimpinan Nabi dalam menjalankan tugasnya. Bagaimana
perjalanan sejarah Islam jika setelah Rasulullah wafat bukan
Abu Bakr yang menggantikannya? Itulah pertanyaan yang
menggoda pengarang. Bagaimana jawabannya? Banyak pelajaran
yang dapat kita peroleh dari buku ini...
|