Pergolakan Pemikiran:
Catatan Harian Muslim Jerman

Murad Wilfred Hoffman

Islam Sekehendak Hati?

(Bonn, 2 September 1980)

Hingga orang yang sebelumnya menganut mazhab "agnostisisme" dan menyokong Ludwig Wittgenstein, terperosok menggunakan metode selektif dalam melihat Islam. Sebagian orang berusaha memisahkan kandungan Al-Qur'an, antara teks-teks yang berkaitan dengan ushuludin/pokok agama --yang harus valid sepanjang masa-- dan norma-norma perilaku kehidupan sehari-hari yang dipengaruhi zaman. Mereka mengatakan dengan keliru bahwa orang hendaklah bersikap rasional dan tidak berlebihan, sehingga melupakan segi-segi yang telah usang dalam Al-Qur'an dan tidak layak lagi.

Bagaimana dengan shalat lima kali dalam sehari? Puasa selama sebulan? Larangan minum alkohol dan tidak mengambil bunga bank? Menurut mereka itu semua boleh-boleh saja, namun sudah tidak cocok lagi bagi masyarakat teknologi modern.

Sikap yang salah ini menunjukkan bahwa manusia telah mulai memilah-milah Al-Qur'an dan memilih sekehendak hatinya, mana yang ingin ia serahkan kepada kehendak Allah.

Orang-orang yang mendapat petunjuk Islam akan tampak menikmati perasaan mendapat petunjuk menuju jalan lurus, tenang, dan nyaman. Oleh karena itu, diri mereka tampak seirama dengan lingkungan mereka.

Selanjutnya, bagaimana orang dapat merasakan kenikmatan yang diberikan Islam, jika orang tersebut tidak menyerahkan dirinya kepada Allah secara total?

(sebelum, sesudah)


Pergolakan Pemikiran: Catatan Harian Muslim Jerman
oleh Murad Wilfred Hoffman
Gema Insani Press, 1998
Jl. Kalibata Utara II No.84 Jakarta 12740
Tel.(021) 7984391-7984392-7988593
Fax.(021) 7984388
dikumpulkan dari posting sdr Hamzah (hamzahtd@mweb.co.id) di milis is-lam@isnet.org

Indeks artikel kelompok ini | Disclaimer
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Dirancang oleh MEDIA, 1997-2001.
Hak cipta © dicadangkan.