Pergolakan Pemikiran:
Catatan Harian Muslim Jerman

Murad Wilfred Hoffman

Masyarakat Alkohol, Nikotin, dan Daging Babi

(Pesawat Lufthansa, Penerbangan No.624, Desember 1982)

Ketika pesawat kami, Lufthansa, mendekati Jedah dari Frankfurt, mayoritas penumpangnya orang-orang Jerman. Mereka adalah para wanita dan anak-anak yang membawa pohon-pohon Natal di kabin, berteriak meminta dan menenggak whisky semampu mereka, sebelum pesawat mendarat. Karena inilah kesempatan terakhir mereka. Jika roda pesawat telah menyentuh landasan bandara udara, mereka akan memulai kehidupan yang menjengkelkan tanpa alkohol, bersama suami atau bapak mereka, di pusat-pusat pembangunan.

Fenomena ini amat memilukan. Kami --bangsa Barat-- hidup dalam lingkungan bunuh diri dengan alkohol. Dengan bahasa lain, dalam masyarakat alkohol, nikotin, dan daging babi. Pemandangan itu membuatku berkhayal, seandainya pesawat yang aku naiki ini tidak menyediakan minuman. Berapa banyak bencana yang dapat dihindari seperti kecelakaan mobil, perceraian,dan pengerutan lever --jika orang mau menaati hukum Al-Qur'an yang mengharamkan alkohol; setidaknya aku tidak akan kehilangan gigiku pada peristiwa tabrakan, tahun 1951.

Ketika aku telah berpengalaman mencicipi bermacam-macam jenis minuman keras, sehingga aku mampu membedakan jenis-jenis anggur matang Green Cry tanpa kesalahan sedikit pun, hanya dengan ujung lidah. Anggur itu adalah anggur merah yang paling mewah. Dibuat di Coth Door Burgundi, Shampartan, Musini, Clo Fozo, Rumani, Isyuzu, dan Corton yang kebun anggurnya memanjang dari Bonn ke Diegon.

Bahkan, hingga pada masa awal masuk Islam, aku masih kesulitan tidur apabila tanpa meneguk satu sloki anggur merah di waktu sore. Namun kini, aku dapat tidur lebih baik dari sebelumnya, karena perangkat aliran darah dan hati dalam tubuhku akan beristirahat melakukan tugasnya ketika aku sedang tidur nyenyak.

Orang Barat tidak mempercayai ada kebahagian dan kesenangan dalam pesta tanpa suguhan alkohol. Sebaiknya, mereka menyaksikan pesta perkawinan orang Islam.

Mayoritas dari mereka mengetahui hasil-hasil negatif akibat kecanduan bangsa Barat terhadap alkohol, seperti melorotnya kesehatan secara umum, penurunan hasil kerja, bahaya keselamatan dalam pekerjaan, di jalan raya, dan menghabiskan hasil pemasukan. Namun, mereka butuh suatu tekad kuat untuk memerangi "candu bangsa" ini.

Nabi Muhammad saw. telah mengharamkan semua yang memabukkan dan membius, ketika nabi berada di Madinah, meskipun itu amat sulit karena kontradiktif dengan kecenderungan saat itu. Namun, umat Islam di Madinah, serentak dengan taat menumpahkan semua minuman keras mereka yang terbuat dari kurma, ke tanah. Itu menunjukkan bahwa apa yang sebelumnya dibenci akan menjadi sesuatu yang disenangi jika diperintahkan oleh pemimpin yang mempunyai karisma.

(sebelum, sesudah)


Pergolakan Pemikiran: Catatan Harian Muslim Jerman
oleh Murad Wilfred Hoffman
Gema Insani Press, 1998
Jl. Kalibata Utara II No.84 Jakarta 12740
Tel.(021) 7984391-7984392-7988593
Fax.(021) 7984388
dikumpulkan dari posting sdr Hamzah (hamzahtd@mweb.co.id) di milis is-lam@isnet.org

Indeks artikel kelompok ini | Disclaimer
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Dirancang oleh MEDIA, 1997-2001.
Hak cipta © dicadangkan.