PENDAHULUAN
Cerita-cerita Kelompok dipilih dari materi yang tersedia
atas dasar bahwa nilai terbesarnya disarikan sewaktu
cerita-terita itu dipelajari secara (di dalam) kelompok.
Cerita-cerita itu juga dipelajari dalam kesunyian (dengan
menyendiri). Saat belajar, murid diperintah untuk membaca
kisah-kisah dalam satu tatanan yang berbeda dari rangkaian
yang muncul di sini. Pilihan urutannya dipercaya sebagai
bentuk dari bagian studi itu sendiri. Rangkaian berikut ini,
adalah rangkaian cerita kelompok tersebut.
HARGA
Suatu hari, dua darwis berdebat.
Ibrahim ibnu Adham berbicara kepada salah satu diantara
mereka:
"Kehidupan tidak mementingkan diri sendiri telah engkau
sia-siakan. Engkau mendapatkannya dengan murah, dan kau
tidak menghargainya."
Si darwis menyeringai dan berkata, "Dan berapa harganya,
doa, apakah engkau membayar demi menjadi seorang
darwis?"
Ibrahim berkata, "Aku menukarnya dengan kerajaan Balkh,
meski begitu aku menganggapnya harga yang murah,
saudaraku."
TUKANG KEBUN
Suatu hari Ibrahim ibnu Adham bekerja sebagai tukang
kebun, ketika itu majikannya menyuruh untuk memberinya
beberapa buah delima.
Ia membawa beberapa, tetapi semuanya masam. Majikannya
berkata:
"Engkau sudah sangat lama jadi pegawaiku, dan masih tidak
mengetahui buah delima yang manis?"
Ibrahim menjawab: .
"Aku bekerja untuk merawatnya, bukan merasakannya,
bagaimana aku tahu mana yang manis?"
Maka pemilik kebun menyadari bahwa orang itu pasti
Ibrahim ibnu Adham.
TENDA KAFILAH
Suatu ketika Khidr pergi ke istana raja dan langsung
menuju ke singgasana.
Melihat keanehan penampilannya yang demikian itu, tentu
saja tidak ada seorang pun berani menghentikannya.
Sang raja, yang adalah Ibrahim ibnu Adham, menanyainya,
apakah yang sedang dia cari.
Sang tamu menjawab:
"Aku mencari tempat tidur di tenda kafilah ini."
Ibrahim menjawab:
"Ini bukan tenda kafilah, ini istanaku."
Si orang asing bertanya:
"Siapa pemilik sebelum engkau?"
"Ayahku," jawab Ibrahim
"Dan sebelum itu?"
"Kakekku."
"Dan tempat ini, di mana orang datang dan pergi, tinggal
dan pindah, kau sebut selain tenda kafilah (musafir)?"
KITAB
Pada suatu ketika, Ibrahim bermimpi bahwa ia melihat
malaikat Jibril. Malaikat membawa sebuah kitab di tangannya,
dan Ibrahim bertanya apa isinya.
Jibril berkata:
"Dalam kitab ini aku menulis nama teman-teman Allah."
Ibrahim bertanya:
"Apakah namaku ada di sana?"
Malaikat menjawab:
"Ibrahim, kau bukan teman Allah."
Ibrahim menjawab:
"Begitukah, tetapi aku teman dari teman Allah."
Untuk beberapa saat Jibril diam. Kemudian ia menunjuk
Ibrahim:
"Aku menerima petunjuk untuk mencatat namamu di urutan
paling atas daftar ini; karena harapan lahir dari ketiadaan
harapan."
AGAMA
Semua agama, sebagaimana para teolog -- dan lawan-lawan
mereka -- memahami kata, merupakan sesuatu yang lain dari
yang diasumsikan.
Agama adalah kendaraan. Ekspresi (ungkapan perasaan),
ritual, moral dan ajaran-ajaran lainnya di dirancang untuk
menimbulkan pengaruh-pengaruh tertentu (elevasi), pada waktu
tertentu, pada komunitas tertentu.
Karena kesulitan mempertahankan ilmu manusia, agama
diadakan (dilembagakan) sebagai suatu alat (untuk) mendekati
kebenaran. Alat selalu menjadi tujuan bagi orang-orang yang
tidak sungguh-sungguh (berpikiran dangkal), kendaraan
menjadi berhala (sesuatu yang dipuja).
Hanya orang yang bijak, bukan orang yang percaya atau
cerdas, dapat menyebabkan kendaraan berjalan lagi.
(Alauddin Aththar)
SHALAT
Syeikh agung Simak mengajarkan hal ini sebagai rahasia
shalat:
Manusia dapat shalat hanya sampai batas kemampuannya.
Jika ia sendirian, atau mengajar shalat melalui buku-buku
atau seminari, ia tidak dapat memahami atau ambil bagian
dalam keadaan yang sebenarnya dari shalat.
Seseorang yang telah belajar shalat, dan yang meneruskan
penerangannya dapat melampaui bagian tersebut kepada orang
lain. Sehingga ia juga dapat belajar serta mengembangkan
shalat dalam dirinya sendiri. Shalat yang tertulis tidaklah
berarti.
MAKNA KULTUR
Pemahaman kaum Sufi terhadap kebudayaan tidak seperti
pemahaman orang biasa (kebanyakan), yang membatasi
maknanya.
Syeikh Abu Naslir Sarraj menyebutkan tiga bentuk
kebudayaan berikut:
Kebudayaan duniawi, yang sekadar memperoleh informasi,
pendapat, dan mempelajari jenis kebudayaan yang lazim
(terbiasakan);
Kebudayaan religius, yang berulang-ulang mengikuti
hukum-hukum dan tata tertib, berjalan dalam suatu cara yang
dapat diterima etis;
Kebudayaan Sufi, yang mana merupakan pengembangan diri
sendiri, menyadari apa yang relevan, konsentrasi dan
kontemplasi (pemusatan pikiran dan permenungan),
pengembangan pengalaman batiniah, mengikuti jalan Pencarian
dan Kedekatan (pada Allah).
APA YANG DIAJARKAN SUFISME
Sufisme mengajarkan bagaimana menyucikan jiwa,
memperbaiki moral dan membangun kehidupan batiniah dan
lahiriah untuk mencapai kebahagiaan abadi. Persoalan
pokoknya adalah penyucian jiwa dan akhir atau tujuannya
adalah pencapaian kebahagiaan dan berkah yang abadi.
PEMILIHAN
'Pemilihan' (isthifa') adalah mengosongkan hati dari
segala hal lain kecuali Pencarian untuk kesempurnaan. Ini
menyerupai suatu gambaran bahwa tubuh telah kosong, dan
bahwa semua pemikiran ditinggalkan untuk sesaat, sementara
selama waktu itu, pemikiran-pemikiran yang sebenarnya
mengalir masuk.
(Hujwiri)
JALAN DI MANA MEREKA MEMBAWA
AJARANNYA
Jangan berharap cara di mana mereka membawa ajaran
merupakan keseluruhan, dalam cara pemahaman Anda yang biasa.
Sebutir mutiara mungkin saja dibawa di dalam dompet
kulit.
Orang yang tidak tahu berteriak, "Benda kotak datar ini
tidak tampak seperti kalung yang digambarkan kepadaku!"
(Arif Yahya )
Ditanya mengapa seorang Sufi tertentu tidak menampakkan
pada mata lahiriah mengikuti kehidupan keagamaan yang taat,
Nizamuddin Awliya mengatakan, "Raja mengubur harta bendanya
di salah satu dari dua tempat. Pertama, dan yang jelas
tampak, ada di ruang yang kokoh, yang dapat dibongkar,
dikosongkan atau dirampas. Lainnya, dan yang lebih abadi,
ada di dalam tanah, dalam reruntuhan di mana tidak seorang
pun akan berpikir untuk mencarinya di sana."
LAMBANG USMAN DARI BARAT
- Wahai Musthafa, wahai Musthafa,
- Rais-i-Karawan-i-ma!
- (Orang Sempurna, Orang Sempurna, Pimpinan Kafilah
kita!)
- Atas nama Sahabat!
- Wahai, Sahabat!
- Kami katakan wahai demi Rangkaian Penyebaran, demi
para pemimpin Tarekat, untuk pejuang-pejuang Kebenaran,
untuk kaum darwis yang masih ada maupun yang sudah
tiada.
- Wahai!
- Kami memohon kekuatan Berkah Kelompok dan Orang-orang
Agung pada pertemuan kita.
- Wahai!
- Kami persembahkan kegiatan kita hari ini pada
Kesadaran
- Terdalam, pada seluruh bentuk makhluk!
- Wahai!
- Doa mungkin dimulai.
SUFISME ABADI
Secara terus menerus, untuk merayakan Sahabat -- kita
telah minum anggur sebelum penciptaan tanaman anggur.
(Ibnu al-Farid)
BENIH PENGETAHUAN SUFI
Benih sejati dibuat di masa Adam a.s. Keajaiban
kehidupan, wujud.
Berkecambah pada zaman Nuh a.s. Keajaiban pertumbuhan,
penyelamatan.
Pada zaman Ibrahim a.s., menurunkan cabang-cabang
berikutnya. Keajaiban penyebaran, pemeliharaan.
Di jaman Musa a.s., telah melihat pembuatan anggur.
Keajaiban buah-buahan.
Di zaman Isa a.s., mematangkan hasil panen. Keajaiban
merasakan, kegembiraan.
Masa Muhammad saw melihat pemerasan anggur jernih.
Keajaiban pencapaian, perubahan.
(Bayazid al-Bisthami)
DI HADAPAN ORANG BIJAK
Bahkan seandainya engkau hanya dapat hadir, secara
diam-diam, pada pertemuan dengan Orang Bijak, engkau telah
mendapatkan kemampuan lebih daripada yang dapat kau
bayangkan, melalui pemikiran biasa.
(Mirza Asim)
TUJUAN
Makna tersembunyi dalam sebuah kehidupan adalah seperti
sebuah pohon hidup. Dan buah yang tersembunyi paling dalam
pada manusia, wahai Guru.
Tujuan cabangnya -- Wahai Seseorang tanpa Guru -- adalah
buah masak, bukan sekadar pohon tersendiri.
(Ablahi Mutlaqtar)
UNTUK SANG PANGERAN
- Wahai Keberuntungan, engkau telah memuliakan
jiwaku;
- Dengan kitab ini engkau mengangkat aku.
- Gagasan bukanlah milikku, hingga engkau harus menjadi
sahabat dalam keadaanku.
- Engkau buka pintu daerah kekuasaanku, ranahku.
- Engkau tunjukkan padaku kekayaan atas tuntunan.
- Kita datang bersama dalam pesan ini yang engkau
sampaikan kepada raja.
- Ketika engkau paksa aku karena pikiran-pikiran
aneh,
- Aku menyebut kata-kata kemuliaan ini.
- Ketika pandangan sang raja jatuh padanya,
- Ia menerimanya seratus kali ...
(The Halnama, dari Arifi)
PERKUMPULAN KEBIJAKAN
Seseorang akan mengisi dirinya sendiri dengan buku
pelajaran dan fakta. Dirinya atau orang lain, akan memenuhi
dirinya dengan latihan dan praktek.
Pada keduanya, terdapat sensasi pencapaian, dan sangat
berarti.
Tetapi, sebagaimana usaha memenuhi sebuah pot, kita harus
memiliki pot, sesuatu untuk memenuhinya, dan takaran --
hanya melalui penggunaan faktor-faktor ini secara benar,
manusia dapat benar-benar berhasil dalam tugas tingginya,
pemenuhan sejati.
Hanya dalam cara ini ia dapat menemukan dirinya sendiri.
Dalam banyak cara lain ia dapat berpikir bahwa ia sudah
dapat menemukan dirinya sendiri, atau tengah menemukan
dirinya, atau seseorang dapat menemukan dirinya untuk
dirinya sendiri. Kita tidak dapat mempertimbangkan
orang-orang tersebut kecuali menjadi cemas terhadap
kedamaian pikiran dan kesehatan tubuh mereka.
Untuk meraih dan menerapkan tingkatan (ukuran) yang
kukatakan, seseorang harus menemui Perkumpulan Kebijakan.
Tempatnya di sini, dan tidak di mana-mana, bahwa tingkatan
tersebut sudah diperoleh.
Di sana! Engkau telah diperingatkan. Sekarang, pergi dan
temukan perkumpulan kebijakan. Engkau akan menemukan
seseorang yang memiliki surat-surat bermanfaat yang sangat
tepat dengan ketulusan batiniahmu. Jika engkau seorang
munafik, engkau akan jatuh diantara orang-orang yang
munafik, tidak peduli seperti apa penampakan mereka olehmu,
atau seperti apa dirimu oleh mereka, atau seperti
masing-masing diantara mereka.
(Qalandar Bahadur Shah)
BAGAIMANA PENCARIAN PENGETAHUAN
DIHALANGI
Hal itu dihalangi oleh alasan-alasan yang palsu atau
dibuat-buat. Terdapat seseorang yang mengetahui dalam
dirinya sendiri. Ia tidak memahaminya untuk apa hal itu. Ia
berpura-pura dapat, atau tidak dapat, memahaminya. Ia tidak
tahu bahwa dirinya membutuhkan persiapan tertentu.
Itulah mengapa orang berpikir bahwa ia mengetahuinya,
tetapi sebetulnya tidak. Ia hanya mengetahui mengenai
sebagian dari hal-hal yang diketahuinya. Pengetahuan
sepotong ini, dalam beberapa hal, lebih buruk daripada tidak
mengetahui sama sekali.
Juga terdapat apa yang tidak diketahui manusia, dan tidak
dapat mengetahuinya pada tahap-tahap yang sudah diberikan.
Bagaimanapun, ia percaya bahwa ia harus tahu. Ia mencarinya
atau (mencari) sesuatu yang akan tampak baginya sebagai
sesuatu yang dicarinya tersebut. Karena dia tidak memiliki
tongkat ukuran yang sesungguhnya, ia mulai berpura-pura.
(Tema studi Kaum Darwis Azamia)
YANG MENDAHULUI PELAKSANAAN
(REALISASI)
Wahai kaum Sufi! Anggur menjadi jernih hanya setelah
empatpuluh hari. Dan seseorang harus menjadi Sulaiman
sebelum cincin ajaibnya akan bekerja.
(Hafizh)
GEJALA
Seseorang menderita sakit kepala, selain pandangan mata
kabur. Keduanya disebabkan salah makanan.
Katakan, "Pencernaanmu terganggu," dan keduanya akan
menjawab, "Pergi, bodoh! Kami mencari pertolongan untuk
kepala dan mata, bukan pernyataan yang bukan-bukan."
(Harnami)
MENGINGAT
Segala sesuatu tergantung pada ingatan. Seseorang tidak
memulai dengan belajar, lainnya memulai dengan kenangan.
Jarak antara hidup abadi dan kesulitan hidup menyebabkan
seseorang lupa.
Untuk alasan itu Allah memerintah kita:
"Ingatlah!"
(Syeikh Ismail Hakki)
MASALAH MUSIK
Yakinlah bahwa engkau tidak melatih dirimu sendiri untuk
musik, jikalau ini menahanmu dari pemahaman yang lebih
tinggi.
(Ibnu Hamdan)
UNGKAPAN LIAR
Kami mengumumkan ungkapan aneh (asing) kepada orang-orang
biasa, karena pengalaman kami tidak dapat digunakan dalam
ungkapan mereka. Aku sudah tahu, bahwa apa yang tidak dapat
digambarkan (dijelaskan), sama sekali, dan yang mana yang di
dalamnya meliputi seluruh kesimpulan biasa.
(Ibnu Atha')
ATOM
Pecahkan inti dari sesuatu yang sangat kecil apa pun:
dari tengahnya engkau akan melihat matahari bersinar. Jika
dirimu memberikan semua yang kau miliki untuk Cinta, aku
akan menyebutmu seorang Pagan (penyembah berhala) bila
engkau menderita suatu kehilangan kecil. Jiwa yang halus
melewati api Cinta akan membiarkan dirimu melihat
(memperoleh pengalaman) jiwa yang berubah. Jika engkau lepas
dari kesempitan lingkup (dimensi), dan akan melihat 'waktu
yang tidak bertempat', engkau akan mendengar apa yang belum
pernah terdengar, dan engkau akan melihat apa yang belum
pernah terlihat; hingga mereka mengirimmu ke suatu tempat di
mana engkau akan melihat 'sebuah dunia' dan 'dunia-dunia'
serentak. Engkau akan mencintai Kesatuan dengan hati dan
jiwa; sampai, dengan mata sejati, engkau akan melihat
Kesatuan ...
(Sayid Ahmad Hatif)
ENGKAU ADA DI SANA
Pergantian cahaya senja di gurun pasir -- engkau ada di
sana.
Tugas melelahkan dari upacara agama kaum Majusi yang
dibuat-buat -- engkau ada di sana.
Gerakan menanggapi gerakan lainnya -- engkau ada di
sana.
Tidak di dalam kitab penulis ahli, melainkan dalam senyum
padanya -- engkau ada di sana.
Keanggunan dan sifat-sifat anggun, bukan dalam pikiran
tentang sifat-sifat anggun -- engkau ada di sana.
Pertanyaan dan jawaban; diantara keduanya, bukan di
dalamnya -- engkau ada di sana.
Diantara langkah lamban seekor gajah -- engkau ada di
sana.
Dalam keselarasan, dalam cinta, dalam makhluk itu
sendiri, dalam kebenaran, dalam kemutlakan -- engkau ada di
sana.
Mutiara yang ditolak oleh tiram indah -- engkau ada di
sana.
Ketidakmampuan menjelaskan tanpa irama terhadap perubahan
palsu -- engkau ada di sana.
Pertukaran, getaran, rasa manis, keheningan,
ketentraman;
Dalam kesesuaian dan ketidaksesuaian -- engkau ada di
sana.
Dalam cahaya, dalam percikan, lompatan nyala api, dalam
kehangatan dan panas; dalam persantaian dan kegelisahan;
Engkaulah di sana!
(Haykali)
MENCAPAI DERAJAT KEBENARAN ...
Tidak ada seorang pun mencapai Derajat Kebenaran hingga
seribu orang paling jujur bersaksi, bahwa ia orang
bid'ah.
(Junaid al-Baghdadi)
Kematian tidak akan mengunjungi lebih dari sekali. Oleh
karena itu, bersiaplah untuk kedatangannya.
(Abu Syafiq al-Balkhi)
KETAATAN
Bentuk terendah dari ketaatan adalah melakukan perbuatan
demi orang lain.
Bentuk ketaatan yang tinggi adalah apabila seseorang
berhenti dari perilaku yang orang (lain) ingin
melakukannya.
Bentuk tertinggi dari ketaatan adalah dapat tidak
melakukan tindakan apa pun. Apabila (hal ini) mungkin,
bentuk-bentuk lain dari ketaatan juga mungkin. Bersama
mereka memperbaiki apa yang oleh orang-orang, secara bodoh,
bayangan menjadi hal satu-satunya, 'ketaatan'.
Hal pertama untuk mempelajari adalah bahwa apa yang
engkau telah terbiasa disebut ketaatan adalah selalu dalam
kebiasaan atau perhambaan, apakah hal itu menyenangkanmu
atau tidak.
(Anisa Imtihani)
YANG ENGKAU PUJI DALAM SUFI
Apa pun yang engkau puji dalam pencapaian dari samudera
kaum Sufi adalah bagaikan setetes air dibanding
pencapaian-pencapaian yang sesungguhnya; yang mana
tersembunyi darimu ketika engkau melihat wajah luarnya
saja.
(Musa Kasim)
JALAN SETAPAK DAN PINTU GERBANG
Jalan setapak dan pintu gerbang tidak memiliki arti atau
manfaat (kegunaan) sekali tujuan sudah dekat (atau
terlihat).
(Hujwiri)
APA YANG DILAKUKAN DAN SUDAH
DILAKUKAN
Semua kebajikan dapat dinyatakan dalam dua bentuk:
Apa yang sudah dilakukan untukmu -- akui hal itu sudah
dikerjakan.
Apa yang harus kau kerjakan untuk dirimu sendiri --
pastikan engkau mengerjakannya.
(Khawwas)
PENYELAMATAN DIRI SENDIRI
Sudahkah engkau dengar cerita yang disampaikan oleh guru
kami yang tidak tertandingi, Maulana ar-Rumi? Inilah salah
satunya:
Ada seorang laki-laki yang memiliki beberapa ekor ternak
dan ketika ia mendengar bahwa Musa mengerti bahasa binatang,
ia membujuknya untuk mengajarkannya.
Berbekal pengetahuan ini ia mendengarkan apa yang
dikatakan binatang ternaknya.
Si ayam jantan berkata pada anjing, bahwa si kuda akan
segera mati, dan laki-laki itu mengerti. Maka dia menjual
kudanya sebelum ia menderita kerugian.
Beberapa waktu berselang, lagi-lagi ia menggunakan
pengetahuannya, ia mendengar ayam jantan berkata kepada
anjing, bahwa bagal tidak lama lagi akan mati, maka ia pun
menjualnya, untuk menghindari kerugian.
Ayam jantan selanjutnya berkata bahwa budak dari
laki-laki tersebut akan meninggal. Laki-laki tersebut dengan
senang menjual si budak, untuk mengamankan uangnya sendiri.
Ia sangat puas dengan dirinya sendiri dan menganggap hal ini
sebagai nilai pengetahuan untuk menolong manusia dalam
persoalan sehari-hari.
Sekarang orang itu mendengar ayam jantan berkata kepada
anjing, bahwa dirinya (laki-laki tersebut) akan mati. Dengan
panik dia pergi ke Musa, meminta nasihatnya mengenai apa
yang dilakukan.
Musa berkata, "Engkau dapat pergi dan menjual dirimu
sendiri sekarang."
Mengambil perhatian dari pelajaran ini, bahwa pengetahuan
bagaimana melihat kemampuan khusus orang lain, tidak berarti
sesuai dengan kebutuhan sebenarnya -- dirinya sndiri.
(Anis Ahmad ibnu al-Alawi)
RAJAH GAMBAR SINGA
Pada suatu ketika ada seorang laki-laki yang menginginkan
rajah gambar singa di punggungnya. Dia segera pergi ke
tukang rajah dan menyatakan apa keinginannya.
Tetapi segera setelah merasakan beberapa tusukan (jarum)
pertama, laki-laki itu mulai mengerang dan merintih: "Engkau
mau membunuhku! Bagian singa mana yang sedang kau
buat?!"
"Aku baru mengerjakan ekornya sekarang."
"Maka, biar kita hapus saja ekornya!" teriaknya. Maka
sang seniman mulai lagi. Dan lagi-lagi si pasien tidak tahan
merasakan tusukan. "Bagian mana lagi, kali ini?" teriaknya,
"karena aku tak tahan merasakan sakitnya."
"Kali ini," kata sang seniman, "adalah telinga
singa."
"Biar kita miliki gambar singa tanpa satu telinga,"
katanya dengan terengah-engah.
"Maka sang pembuat rajah mencoba lagi. Tidak berapa lama
setelah jarum menusuk kulitnya, ia menggeliat lagi, "Bagian
singa yang mana lagi, kali ini?"
"Ini adalah bagian perut singa," kata sang seniman dengan
lemah.
"Aku tidak mau seekor singa dengan perut!" teriak
laki-laki tersebut.
Dengan perasaan jengkel dan putus asa, sang seniman
pembuat rajah berdiri, sebentar. Kemudian dia membuang
jarumnya dan berteriak, "Seekor singa tanpa kepala, tanpa
ekor; tanpa lambung? Siapa yang dapat menggambar demikian?
Bahkan Tuhan pun tidak!"
(Ar-Rumi)
ORANG SUCI DAN ESENSI
- Orang suci berada di bawah kekuasaan Esensinya:
- Seorang pemuja yang taat, tetapi di Jalan
Esensi.
- Karyanya sampai pada tujuannya.
- Ketika permulaannya tiba, lagi tiba di ujungnya.
(Syabistari)
PERUBAHAN SECARA PERLAHAN
Pertama-tama dia mewarisi dunia lembam. Dari unsur
mineral ia berkembang, menjadi alam tumbuh-tumbuhan.
Bertahun-tahun ia hidup demikian. Kemudian ia berlalu ke
dalam suatu keadaan sebagaimana binatang, masih belum
kehilangan ingatan terhadap kehidupan
tumbuh-tumbuhannya--kecuali untuk daya tariknya kepada musim
semi dan musim bunga.
Hal ini merupakan sesuatu seperti keinginan yang dibawa
sejak lahir dan bayi, pada, dada ibunya. Atau seperti daya
tarik para murid kepada seorang pembimbing masyhur. Ketika
bayangan tersebut lenyap, mereka tahu alasan dari kasih
sayang mereka terhadap guru ...
Dari satu alam ke alam manusia pergi, meraih pemikirannya
yang dianugerahkan, berpengetahuan luas, sehat, melempar
bentuk-bentuk awal kecerdasan.
Demikian juga ia akan lewat melebihi bentuk persepsi
(pemahaman) yang biasa digunakan. Ada ribuan bentuk-bentuk
berpikir lain ...
Tetapi ia telah tertidur. Dia akan berkata, "Aku telah
melupakan pemenuhanku, tidak tahu bahwa tidur dan kesenangan
penyebab dari penderitaanku."
Mari tinggalkan keledai-keledai seperti itu di padang
rumput mereka. Disebabkan oleh kebutuhan, manusia memperoleh
bagian-bagian tubuh. Oleh karena itu, tingkatkan
kebutuhanmu.
(Ar-Rumi)
GELAP DAN TERANG
Malam mendahului pagi dan malam menjadi pagi.
(Hafizh)
KEABADIAN
Kehormatan manusia adalah pengetahuannya. Orang-orang
bijak adalah suluh yang menerangi jalan setapak kebenaran.
Di dalam pengetahuan terletak kesempatan manusia untuk
keabadian. Sementara manusia bisa meninggal, kebijakan hidup
abadi.
(Ali)
ORANG BODOH DAN KEJAHATAN
Lebih berbahaya dikerjakan oleh orang bodoh akibat
kebodohan daripada dikerjakan oleh orang yang berdosa akibat
kejahatan.
(Nabi Muhammad saw.)
MANUSIA DAN PENGETAHUAN
- Ada banyak pohon: tidak semuanya menghasilkan
buah.
- Ada banyak buah: tidak semuanya bisa dimakan.
- Banyak juga jenis pengetahuan: namun demikian tidak
semuanya bernilai untuk manusia.
(Isa ibnu Maryam, sesuai dengan Kitab
Amu-Darya)
MANUSIA DAN RAJA
Raja mengatur orang, orang bijak mengatur raja.
(Abu al-Aswad)
JIKA ENGKAU MENYUKAI PERTAPAAN
Paham (ajaran) pertapaan dapat menjadi suatu kelemahan,
pemenuhan terhadap suatu keinginan, dan karena kekurangan
ketabahan yang sesungguhnya.
(Hasan al-Bashri)
BERPIKIR
Semua manusia, kecuali yang terpelajar, adalah mati.
(Sahl dari Tustar)
APAKAH JATIDIRI
Ketika seseorang mengetuk pintu, Bayazid berteriak:
"Siapa yang engkau cari?"
Orang yang mengetuk menjawab:
"Bayazid."
Bayazid menjawab:
"Aku juga, mencari Bayazid selama tigapuluh tahun, dan
aku belum menemukannya."
APA YANG DILAKUKAN ORANG BIJAK
Orang bijak adalah dia yang hari ini mengerjakan apa yang
orang bodoh akan mengerjakannya tiga hari kemudian.
(Abdullah ibnu Mubarak)
JAWABAN
Kami menulis seratus surat dan engkau tidak menulis
sebuah jawaban. Ini juga merupakan sebuah jawaban.
(Dzauqi)
TIDUR
Wahai engkau yang merasa takut akan kesulitan-kesulitan
dari jalan menuju pembinasaan -- jangan takut.
Hal itu demikian mudah, jalan tersebut, boleh jadi
perjalanan tidur.
(Mir Yahya Kasyi)
MANUSIA
Dengan ratusan ribu perseptor, bola dunia berputar
mengitari bumi mencari Manusia. Tetapi di manakah
Manusia?
(Astrabadi)
ANJING DAN PUKULAN
Aku melihat seorang penjaga memukul anjing dengan sebuah
tongkat. Sang anjing menggonggong menahan sakit karena
dipukul. Aku bertanya: "Hai anjing! Mengapa dia
memukulmu?"
Sang anjing menjawab: "Ia tidak dapat menahan melihat
orang yang lebih baik daripada dirinya sendiri."
(Asy-Syibli)
HARGA
Wahai, engkau yang mengatakan, "Mengapa membeli anggur
dengan hidupmu?" -- tanyakanlah sebuah pertanyaan ini kepada
si Pembawa Cawan kita, yang menetapkan harga demikian
murah.
(Fighani)
KITA HIDUP
Kita adalah gelombang yang memiliki ketenangan, bukanlah
makhluk hidup.
Karena hal ini kita hidup, bahwa kita tidak memiliki
istirahat.
(Abu Thalib Kalim)
APAKAH KEBAJIKAN?
Lihat orang-orang di sekitarmu yang memiliki kebajikan.
Engkau akan menemukan banyak orang-orang tidak dimuliakan
oleh (karena) praktek kebajikan mereka. Meski mereka
memiliki nama baik tersebut. Praktek kebajikan itu sendiri
nyaris sia-sia. Seutas benang tidak mengubah sebutir
mutiara, karena benang menembus lubang-lubang rangkaian
mutiara.
Aku tidak sanggup belajar, apalagi mengajar, hingga aku
sadar bahwa suatu tempat terlantar tidak dibuat subur
semata-mata karena adanya harta karun di bawahnya.
(Hamid Qalindoz)
IHWAL MENGETAHUI
Orang yang tahu dan tidak tahu bahwa dia tahu; ia tidur.
Biarkan ia menjadi demikian sepenuhnya. Biarkan dia
terjaga.
Orang yang telah tahu tetapi tidak tahu; biarkan ia
melihat sekali lagi permulaan dari semuanya.
Orang yang tidak berharap tahu, dan masih mengatakan
bahwa dia butuh tahu; biarkan dia dibimbing kepada
keselamatan dan cahaya.
Orang yang tidak tahu, dan tidak tahu bahwa dirinya tidak
tahu, melalui pengetahuan ini, biarkan ia tahu.
Orang yang tidak tahu, berpikir bahwa dirinya tahu,
bebaskan dia dari kekacauan terhadap kebodohan tersebut.
Orang yang tahu, dan tahu bahwa dirinya tahu; ia
bijaksana. Biarkan dirinya diikuti. Melalui keberadaannya,
mungkin manusia berubah.
Aku yang tahu, dan tidak tahu bahwa aku tahu; biarkan aku
menjadi demikian sepenuhnya. Biarkan aku terjaga.
Aku yang sudah tahu, tetapi tidak tahu; biarkan aku
melihat sekali lagi, permulaan dari semuanya.
Aku yang tidak berharap tahu, tetapi masih mengatakan
bahwa aku butuh tahu; biarkan aku dibimbing kepada
keselamatan dan cahaya.
Aku yang tidak tahu, dan tahu bahwa aku tidak tahu;
biarkan aku, lewat pengetahuan ini, tahu.
Aku yang tidak tahu, namun beranggapan bahwa aku tahu;
bebaskan aku dari kekacauan atas kebodohan tersebut.
Orang yang tahu, dan tahu bahwa itulah dirinya, ia orang
bijak. Biarkan dirinya diikuti. Melalui keberadaannya
manusia mungkin berubah.
Kita yang tahu, dan tidak tahu bahwa kita tahu; biarkan
kita menjadi orang sepenuhnya. Biarkan kita berubah.
Kita yang telah tahu, tetapi tidak tahu; biarkan kita
melihat sekali lagi, permulaan dari semuanya.
Kita yang tidak berharap tahu dan masih mengatakan bahwa
kita butuh tabu; biarkan kita dibimbing kepada keselamatan
dan cahaya.
Kita yang tidak tahu, dan tahu bahwa kita tidak tahu;
biarkan, melalui pengetahuan ini, kita tahu.
Kita yang tidak tahu, tetapi berpikir bahwa kita tahu;
bebaskan kita dari kekacauan terhadap kebodohan
tersebut.
Dia yang tahu, dan tahu bahwa itulah dia, dia seorang
yang bijak; biarkan dia diikuti. Dengan kehadirannya semata
orang mungkin berubah.
Sebagaimana dengan nenek moyang kita,
Demikian pula dengan penerus kita.
Demikian pula dengan kita.
Kita tegaskan perjanjian ini.
Maka biarkan terjadi.
(Hikayat Sarmoun)
PERENANG
Manusia dalam kehidupan sehari-hari menemukan
kesulitan-kesulitan dan mencari kebahagiaan.
Ia tidak dapat mencapai kepuasan atau secara tetap
mengatasi kesulitan-kesulitan, apabila dia dalam satu
keadaan kebodohan dan ketidakmampuan.
Betapapun, ia dapat tiba (sampai) pada suatu keadaan di
dalam mana dia percaya bahwa kesulitan-kesulitan yang
dihadapinya telah pergi, atau bahkan dia tahu hal-hal yang
dia tidak tahu.
Ini merupakan keadaan dari mereka yang merekayasa pikiran
mereka, atau yang mengikuti diri mereka sendiri, karena
tekanan-tekanan keadaan mereka, untuk menerima kepastian
atau keyakinan-keyakian dan cara-cara dari orang bodoh.
Manusia seperti seorang perenang yang berpakaian lengkap
dan setiap saat terhambat oleh pakaian yang melekat
tersebut. Dia harus tahu mengapa ia tidak dapat berenang
sebelum langkah-langkah dapat diambil untuk membuatnya
mungkin.
Tidak ada jalan keluar baginya untuk memiliki kesan bahwa
dia berenang secara layak. Karena ini mungkin membuatnya
merasa lebih baik dan mencegahnya dari mendatangi tepi
sungai lebih jauh.
Laki-laki dan perempuan seperti itu tenggelam.
(Lathif Ahmad)
SANG GURU
Carilah penampilan seorang guru yang tidak menjadi guru
yang diharapkan oleh para pemikir atau orang alim (saleh).
Hal ini karena diantara para pemikir dan orang saleh
tersebut ada beberapa yang mengenalnya dalam satu hal.
Tetapi sebaliknya mereka yang memiliki keunggulan dan
kemampuan untuk jalan (pencapaian) dan tidak terbiasa pada
perilaku pemikiran dan orang saleh, akan menolak Guru jika
ia mengenakan penampilan mereka yang tidak mereka
mengerti.
(Najmuddin Kubra)
MENYENTUH JUBAH TAMBALAN
Hanya menyentuh jubah tambalan seorang Manusia Sempurna,
dan engkau mendapatkan keuntungan terbesar untuk seorang
individu, yang tidak dapat dijelmakan kembali. Engkau
berhutang terhadap orang seperti itu suatu hutang yang
besar. Dengan cara yang sama, menghadiri pertemuan Sufi
palsu, akan benar-benar menghabiskan sebagian hidupmu.
(Halimah Hanim)
APEL SURGAWI
Ibnu Nashir sedang sakit dan, meski bukan musim buah
apel, ia sangat menginginkan buah tersebut.
Al-Hallaj tiba-tiba
memberinya sebuah. Seseorang berkata, "Apel ini ada
belatungnya. Bagaimana bisa buah yang berasal dari Surga
berulat?"
Al-Hallaj menjelaskan, "Ini hanya karena buah tersebut
berasal dari Surga, maka buah ini telah menjadi rusak.
Aslinya tidak demikian, tetapi ketika memasuki tempat
kehidupan yang tidak sempurna ini, secara alamiah ia ikut
terkena penyakit yang merupakan sifat-sifat khusus di
sini."
|