89. Nuh ibn Qays ibn- Ribah al-Hadani, dipanggil
juga ath-Thahi al-Bashry1
Berkata Ahmad dan Ibnu Wa'in dalam riwayat 'Utsman
ad-Darimi tentang Nuh: "Dia tsiqat". Abu Dawud berkata: "Dia
tsiqat. Telah sampai berita dari Yahya bahwa dia (Yahya)
menganggap Nuh dha'if'. Murrah mengatakan bahwa dia Syi'ah.
Menurut Nasa'i, tak ada masalah dengan dia. Ibnu Syahin
mengatakan Nuh termasuk perawi yang tsiqat. Kata Ibnu Ma'in:
"Dia itu orang tua yang baik haditsnya". Al-Ajli mengatakan
bahwa dia itu orang Bashrah yang tsiqat.
Para ulama sepakat untuk berhujjah dengan hadits Nuh ibn
Qays dan menganggapnya tsiqat. Adapun riwayat Abu Dawud dari
Yahya yang mengatakan bahwa dia (Yahya) menganggapnya
dha'if, itu bertentangan dengan riwayat 'Utsman ad-Darimi
bahwa Nuh itu tsiqat. Juga bertentangan dengan pendapat para
ulama yang lain.
Mengenai tasyayyu' yang dinisbatkan kepadanya, maka itu
tidaklah merusak atau menodai sifat adilnya, tidak pula
menghalangi untuk berhujjah dengan haditsnya. Diantara
Ashabus-Sittah ada yang berhujjah dengan haditsnya.
Catatan kaki:
1 Tahdzib at-Tahdzib,
10/485; Mizan al-I'tidal, 4/279.
|