Sunni yang Sunni
Tinjauan Dialog Sunnah-Syi'ah-nya al-Musawi

Mahmud az-Za'by

89. Nuh ibn Qays ibn- Ribah al-Hadani, dipanggil juga ath-Thahi al-Bashry1

Berkata Ahmad dan Ibnu Wa'in dalam riwayat 'Utsman ad-Darimi tentang Nuh: "Dia tsiqat". Abu Dawud berkata: "Dia tsiqat. Telah sampai berita dari Yahya bahwa dia (Yahya) menganggap Nuh dha'if'. Murrah mengatakan bahwa dia Syi'ah. Menurut Nasa'i, tak ada masalah dengan dia. Ibnu Syahin mengatakan Nuh termasuk perawi yang tsiqat. Kata Ibnu Ma'in: "Dia itu orang tua yang baik haditsnya". Al-Ajli mengatakan bahwa dia itu orang Bashrah yang tsiqat.

Para ulama sepakat untuk berhujjah dengan hadits Nuh ibn Qays dan menganggapnya tsiqat. Adapun riwayat Abu Dawud dari Yahya yang mengatakan bahwa dia (Yahya) menganggapnya dha'if, itu bertentangan dengan riwayat 'Utsman ad-Darimi bahwa Nuh itu tsiqat. Juga bertentangan dengan pendapat para ulama yang lain.

Mengenai tasyayyu' yang dinisbatkan kepadanya, maka itu tidaklah merusak atau menodai sifat adilnya, tidak pula menghalangi untuk berhujjah dengan haditsnya. Diantara Ashabus-Sittah ada yang berhujjah dengan haditsnya.

Catatan kaki:

1 Tahdzib at-Tahdzib, 10/485; Mizan al-I'tidal, 4/279.


Sunni yang Sunni -- Tinjauan Dialog Sunnah-Syi'ahnya al-Musawi oleh Mahmud az-Zaby
Diterjemahkan dari Al-Bayyinat, fi ar-Radd' ala Abatil al-Muraja'at
karangan Mahmud az-Za'bi, (t.p), (t.t). © Mahmud az-Za'bi.
Penerjemah: Ahmadi Thaha dan Ilyas Ismail
Penyunting: Ahsin Mohammad
Diterbitkan oleh Penerbit PUSTAKA
Jalan Ganesha 7, Tilp. 84186
Bandung, 40132
Cetakan I : 1410H-1989M

Indeks artikel kelompok ini | Disclaimer
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Dirancang oleh MEDIA, 1997-2001.
Hak cipta © dicadangkan.