83. Mu'awiyah ibn 'Ammar ad-Duhni al-Bajli
al-Kufi1
Adz-Dzahabi berkata: "Mu'awiyah adalah orang Kufah yang
jujur. Ibn Mu'in dan Nasa'i menyatakan tidak melihat sesuatu
yang berbahaya pada diri Mu'awiyah. Menurut Abu Hatim,
haditsnya dapat ditulis, tetapi tidak dapat dijadikan
hujjah. Ibn Hibban menyebutkannya di dalam Kitab
ats-Tsiqat.
Ulama hadits tidak memberikan suatu kritik atas diri
Mu'awiyah yang dapat merusak adil dan dhabithnya. Ia
termasuk seorang yang terjaga kepribadiannya, mastur al-hal.
Mengenai pernyataan Abu Hatim --walaupun itu menunjukkan
ketidaksempurnaan Mu'awiyah-- namun menurut ulama hadits
berarti kesempurnaan Mu'awiyah belum sampai ke tingkat dapat
dijadikan hujjah walaupun haditsnya dapat didaftar. Karena
itu, Imam Muslim meriwayatkan haditsnya dengan diikuti
perawi lain, yaitu hadits tentang masuknya Rasulullah ke
Makkah tanpa ihram.
Mengenai keterangan al-Musawi, penulis Dialog
Sunnah-Syi'ah, tentang kehidupan Mu'awiyah ad-Duhni dan
kehidupan ayahnya, tidaklah pernah disinggung dalam
buku-buku biografi perawi hadits. Ia hanya berpegangan pada
sumber-sumber khusus dari kalangannya sendiri. Keterangannya
merupakan data yang dapat diragukan keabsahan dan
validitasnya. Karena itu, dari segi riwayat, tidak ada
hubungannya sama sekali dengan adil dan dhabithnya
Mu'awiyah.
Catatan kaki:
1 Tahdzib at-Tahdzib,
10/480; Mizan al- I'tidal, 4/13.
|