|
82. Muhammad ibn Musa ibn 'Abdiffah al-Fithri
al-Madani1
Abu Hatim berkata: "Ia jujur, baik haditsnya, dan ia
condong kepada 'Ali, tasyayyu'"'. At-Turmudzi memandang dia
tsiqat. Menurut Abu Ja'far ath-Thahawi, ia sangat terpuji
dalam riwayat-riwayatnya. Ibn Syahin menyebutkan dalam
ats-Tsiqat demikian, "Al-Fithri adalah seorang guru yang
tsiqat, bagus haditsnya."
Para ulama sepakat mengenai tsiqat dan adilnya al-Fithri.
Mereka tidak melontarkan suatu kritik atasnya yang dapat
merusak sifat adil dan dhabithnya. Mengenai tuduhan bahwa ia
bertasyayyu', sudah saya jelaskan berkali-kali bahwa
tasyayyu' hanyalah dukungan kepada 'Ali dan keluarganya,
tanpa meremehkan sahabat-sahabat Nabi yang lain. Hal ini
tidaklah merusak nama seorang perawi. Apalagi jika ia
dikenal jujur dan adil. Karena itu, ulama hadits
meriwayatkan hadits al-Fithri dan menjadikannya sebagai
hujjah. Di sini saya ingin bertanya kepada al-Musawi,
penulis Dialog Sunnah-Syi'ah, mengapa ulama Sunni tidak
mendha'ifkan Wiuhammad ibn Musa al-Fithri? Padahal anda
menyebut dia sebagai orang Syi'ah. Demikian pula Abu
Hatim.
Catatan kaki:
1 Tahdzib at-Tahdzib,
9/480; Mizan al- I'tidal 4/50.
|