|
75. Fithr ibn Khalifah
al-Hannath1
Fithr termasuk seorang tabi'in kecil. Imam Ahmad
memandang dia adil. Demikian pula al Qathan, Daruquthni, Ibn
Mu'in, 'Ajli dan an-Nasa'i. Ibn Sa'ad berkata: "Insya Allah
ia tsiqat. Sebagian orang ada yang mengdha'ifkan dia.
Menurut as-Saji, ia tsiqat, tetapi kurang terpercaya. Ibn
'Adi berkata: "Ia memiliki hadits-hadits yang sahih menurut
penuturan orang Kufah, dan mereka mempercayainya. Kukira
tidak ada bahaya apa-apa pada Fithr." Ada sementara orang
yang mengecam dia sebagai Syi'ah, walaupun bukan Syi'ah yang
ekstrim. Menurut 'Ajli, Fithr memiliki kecenderungan pada
Syi'ah walaupun dalam derajat kecil. Ibn Khaitsumah dari
Quthbah ibn 'Ala berkata: "Aku tinggalkan hadits Fithr,
karena didalamnya terdapat kecaman terhadap 'Utsman ibn
'Affan." Abu Bakar ibn 'Iyasy berkata: "Aku tinggalkan
hadits Fithr lantaran buruk madzhabnya. Ahmad ibn Yunus
berkata: "Aku menjauhi hadits Fithr. Haditsnya mathruk,
tidak dapat ditulis atau didaftar."
Dalam perselisihan di kalangan. ulama mengenai Fithr,
kita melihat Imam Bukhari meriwayatkan satu hadits darinya.
Ini tidak bisa disimpulkan bahwa Bukhari berhujjah dengan
hadits Fithr. Ibn Hajar berkata: "Dalam kitab Bukhari hanya
ada satu hadits (dari Fithr) yang diriwayatkan dari Mujahid
dari 'Abdullah ibn 'Umar." Imam Bukhari meriwayatkan dari
Tsawri, dari A'masy dan Hasan dan Fithr. Ketiga-tiganya
menerimanya dari Mujahid. Berkata Imam Bukhari, "A'masy
tidak memarfu'kan hadits itu."
Adapun ashabus-Sunan yang meriwayatkan beberapa hadits
Fithr, mereka tidaklah memandang kesyi'ahan Fithr sebagai
suatu hal yang dapat merusak keadilan dan kehujjahan
haditsnya. Karena itu, mereka meriwayatkan haditsnya. Ini
jelas menunjukkan kejujuran mereka yang terbebas dari
genggaman hawa nafsu.
Catatan kaki:
1 Hadi as-Sari, 2/203;
Tahdzib at-Tahdzib, 8/300; Mizan al-I'tidal 3/363.
|