Sunni yang Sunni
Tinjauan Dialog Sunnah-Syi'ah-nya al-Musawi

Mahmud az-Za'by

67. 'Ali ibn Mundzir ath-Thariqi1

Menurut Ibn Abi Hatim, ia termasuk orang yang tsiqat dan jujur. Imam Sha'sha'i juga memandang dia, tsiqat, dan menurutnya ia juga seorang Syi'ah yang tulen. Para ulama menyatakan ketsiqatan 'Ali ibn Mundzir. Padahal mereka mengetahui bahwa 'Ali adalah Syi'ah. Ini harus dipahami, bahwa Syi'ah yang dimaksud di sini adalah Syi'ah tidak merusak sifat keadilan seorang perawi dengan catatan dia tidak berlebih-lebihan. Artinya, ia hanya berpihak kepada 'Ali ibn Abi Thalib dalam pertikaiannya melawan Mu'awiyah. Tidak lebih dari itu. Inilah pengertian tasyayyu' menurut ulama Sunni.

Karena itu, ashabus-Sunan (penyusun kitab Sunan yang empat) meriwayatkan dan berhujjah dengan hadits 'Ali ibn Mundzir. Ini merupakan bukti nyata kejujuran ulama Sunni. Mereka menjauhkan diri dari sikap fanatik, menuruti hawa nafsu, dan berbicara tanpa fakta.

Catatan kaki:

1 Tahdzib at-Tahdzib, 7/386; Mizan al-I'tidal, 3/157.


Sunni yang Sunni -- Tinjauan Dialog Sunnah-Syi'ahnya al-Musawi oleh Mahmud az-Zaby
Diterjemahkan dari Al-Bayyinat, fi ar-Radd' ala Abatil al-Muraja'at
karangan Mahmud az-Za'bi, (t.p), (t.t). © Mahmud az-Za'bi.
Penerjemah: Ahmadi Thaha dan Ilyas Ismail
Penyunting: Ahsin Mohammad
Diterbitkan oleh Penerbit PUSTAKA
Jalan Ganesha 7, Tilp. 84186
Bandung, 40132
Cetakan I : 1410H-1989M

Indeks artikel kelompok ini | Disclaimer
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Dirancang oleh MEDIA, 1997-2001.
Hak cipta © dicadangkan.