65. 'Ali ibn Ghurab al-Fazari al-Kufi
al-Qadhi1
Ibn Mu'in memandang dia sebagai orang yang tsiqat.
Demikian pula Imam Daruquthni dan 'Utsman ibn Abi Syaybah.
Abu Hatim dan Nasa'i tidak melihat adanya bahaya pada, 'Ali
ibn Ghurab. Menurut Abu Zara'ah, ia sangat jujur. 'Abdullah
in Ahmad ibn Hanbal berkata: "Aku bertanya tidak banyak
kepada ayahku mengenai diri 'Ali. Ayahku berkata bahwa ia
tidak banyak tahu tentang 'Ali. Namun aku pernah mendengar
dari suatu majlis bahwa ia melakukan pencampur-adukan
(tadlis). Akan tetapi aku sendiri tidak melihat
pencampuradukan itu. Aku hanya tahu bahwa ia orang yang
sangat jujur."
Ibn Mu'in berkata: "Ia seorang yang miskin dan jujur."
Abu Zara'ah juga memandang dia sebagai orang yang sangat
jujur. Al-Khathib berkata: "Aku mengira dia itu seorang yang
mendapat kritik lantaran pikiran dan paham Syi'ah yang
dianutnya, namun setelah aku perhatikan, ternyata justru ia
orang yang oleh para ulama dipandang sangat jujur."
Para ulama sepakat mengenai keadilan 'Ali ibn Ghurab.
Juga mengenai kejujuran, tsiqat dan amanahnya. Ia dikritik
dalam posisinya sebagai orang Syi'ah. Tapi kita sudah
memahami pengertian Syi'ah menurut ulama salaf. Di sini
kesyi'ahan tidak mengurangi dan merusak sifat adil seorang
perawi manakala ia sudah dikenal kejujuran dan sifat
amanahnya, sebagaimana yang terlihat pada 'Ali ibn Ghurab.
Wallahu a'lam bis-shawab.
Catatan kaki:
1 Tahdzib at-Tahdzib,
7/371; Mizan al-I'tidal, 3/149.
|