60. Alqamah ibn Qays ibn 'Abdillah an-Nakha'i
al-Kufi1
Alqamah dilahirkan semasa hidup Rasulullah saw. Ia
meriwayatkan hadits dari sejumlah besar sahabat Nabi.
Sehingga Ibn al-Madini berkata: "Orang yang paling tahu
tentang Ibn Mas'ud adalah Alqamah ibn al-Aswad."
Imam Ahmad, Ibn Mu'in dan ahli hadits lainnya
memandangnya tsiqat. Tidak diketahui adanya kritik dari
seorang ulama yang dapat menodai sifat adilnya. Karena itu,
beberapa orang dari ashab assittah meriwayatkan hadits dari
Alqamah.
As-Syahristani memandangnya sebagai tokoh dan perawi
Syi'ah, hanya karena Alqamah ikut bertempur bersama 'Ali ibn
Abi Thalib para Perang Shiffin. Tidak lebih dari itu. Tak
seorang pun kalangan ulama terpercaya yang memandangnya
penganut Syi'ah Rafidhah. Sudah saya jelaskan terdahulu
bahwa seorang yang bergabung dengan pasukan 'Ali tidaklah
keluar dari prinsip-prinsip Sunni dan masuk pada golongan
Syi'ah Rafidhah. Semua orang yang berperang bersama 'Ali
tidak dapat dipandang telah keluar dari Ahlu-Sunnah
wal-Jama'ah. Ini merupakan hal yang sudah dimaklumi. Dan
tidak seorang pun dari pakar agama yang menyatakan lain.
Pendapat al-Jauzjani tidak sama dengan pendapat Ahlu
Sunnah wal-Jama'ah. Tapi mereka tidak menggubris orang itu.
Sebab dia pembid'ah. Saya hanya heran pada al-Musawi,
penulis Dialog Sunnah-Syi'ah, mengapa ia menjadikan
penentangan terhadap Mu'awiyah sebagai kriteria tsiqat dan
keadilan. Tidakkah hal ini merupakan sikap fanatik, menuruti
hawa nafsu dan dengki kepada sahabat-sahabat Nabi? Ini cukup
jelas pada anggapan yang diberikan al-Musawi, penulis Dialog
Sunnah-Syi'ah, kepada Alqamah ibn Qays sewaktu ia berkata,
"Alqamah selalu memusuhi dan melawan 'Mu'awiyah ibn Abu
Sufyan sampai ia menghembuskan napasnya yang terakhir."
Catatan kaki:
1 Tahdzib at-Tahdzib,
7/276.
|