48. 'Abdullah ibn Syaddad ibn al-Hadi
al-Laytsi1
'Abdullah dilahirkan pada zaman Nabi. Imam Ahmad berkata:
"'Abdullah tidak menerima hadits secara langsung dari
Rasulullah saw." Ibn al-Madini berkata: "'Abdullah berperang
bersama 'Ali pada hari Nahrawan." Menurut al-Waqidi, ia
berperang bersama Qara' pada peperangan Asy'ats melawan
Hajjaj. Lalu ia terbunuh pada hari Dujail. 'Abdullah sendiri
termasuk orang yang, tsiqat, banyak haditsnya, dan ia
berpihak kepada 'Ali (tasyayyu').
Al-Ajili dan Khatib berkata: "'Abdullah termasuk pemuka
tabi'in, dan tsiqat. Menurut Abu Zara'ah dan Nasa'i, ia
tsiqat. Menurut Ibnu Sa'ad, ia pendukung 'Utsman, dan tsiqat
dalam haditsnya. Namun pernyataan ibn Sa'ad di atas
merupakan suatu pernyataan yang banyak dipertanyakan
orang.
Dari pendapat-pendapat ulama di atas dapat disimpulkan
bahwa 'Abdullah adalah seorang tabi'in yang tsiqat dan
terpercaya. Tidak ditemukan pernyataan ulama yang
menggugurkan sifat adil 'Abdullah. Karena itu, beberapa
orang dari Ashabus-Sittah meriwayatkan hadits 'Abdullah.
Mengenai pendapat yang menyatakan bahwa 'Abdullah adalah
Syi'ah, itu tidak mengurangi sifat keadilan dan kekuatan
hadits 'Abdullah sebagai hujjah, asalkan kita tetap memahami
pengertian tasyayyu' menurut ulama Sunni. Wallahu a'lam
bishshawab.
Catatan kaki:
1 Tahdzfb at-Tahdzib,
5/251.
|