Sunni yang Sunni
Tinjauan Dialog Sunnah-Syi'ah-nya al-Musawi

Mahmud az-Za'by

46. 'Abbad ibn Ya'qub al-Asadi ar-Rawajini al-Kufi Abu Sa'id1

Dalam Hadi al-Sari, Ibn Hajar berkata bahwa 'Abbad adalah orang Rafidhah yang terkenal. Hanya saja ia seorang yang jujur. Abu Hatim memandang dia tsiqat. Hakim berkata: "Ibn Huzaimah ketika bercerita tentang 'Abbad berkata, "Riwayat 'Abbad dapat dipercaya, tetapi pendapatnya sangat diragukan." Ibn Hibban berkata: "Ia seorang Rafidhah yang selalu mengajak orang lain mengikuti jejaknya. Saleh ibn Muhammad berkata, "Ia memaki 'Utsman ibn 'Affan."

Imam Bukhari meriwayatkan sebuah hadits (disertai perawi hadits lain) dari 'Abbad tentang tauhid. Hadits dimaksud bersumber dari Ibn Mas'ud, yang cuplikannya berbunyi: "Perbuatan apakah yang paling utama?" Terhadap hadits ini, Imam Bukhari mempunyai banyak jalan dari perawi-perawi yang berlainan. Kenyataan ini dapat menimbulkan pertanyaan, bagaimana Bukhari dan pengumpul hadits lainnya mau menerima hadits dari seorang perawi yang keadaannya dha'if dan lemah (wahan)? Jawabannya adalah bahwa periwayatan itu tidak dipergunakan untuk hujjah, sebab kadang-kadang seorang muhaddits mengeluarkan suatu hadits dari seorang perawi, tetapi ia tidak menjadikannya hujjah. Hal seperti ini lazim dan absah dalam ushul al-hadits, seperti disebut dalam ungkapan: "Seorang mencatat hadits, tetapi ia tidak menjadikannya hujjah."

Hadits seperti itu oleh para ahli hadits digunakan sebagai penguat (pendukung), bukan sebagai penetap hukum dasar. Hal seperti itu sama halnya dengan (perawi) 'Abbad ibn Ya'qub di mana Bukhari menerima satu hadits darinya dengan disertai sanad hadits lain. Sebenarnya hadits itu sendiri mempunyai, banyak jalan, selain jalan 'Abbad. Namun tidak ada masalah mengenai periwayatan Bukhari, sebab tak seorang pun yang memandang 'Abbad dusta. Mereka hanya mengecam sikap rafadhnya.

Adapun hadits-hadits 'Abbad yang diriwayatkan oleh sebagian Ashabus-Sittah, maka tidak ada hubungannya dengan bid'ah 'Abbad. Kecuali itu, untuk hadits tersebut diketemukan sanad lain yang sahih dan jumlahnya banyak. Wallahu a'lam.

Catatan kaki:

1 Mizan al-I'tidal 2/376; Tahdzib at-Tahdzib, 5/109; Hadi as-Sari, 2/177.


Sunni yang Sunni -- Tinjauan Dialog Sunnah-Syi'ahnya al-Musawi oleh Mahmud az-Zaby
Diterjemahkan dari Al-Bayyinat, fi ar-Radd' ala Abatil al-Muraja'at
karangan Mahmud az-Za'bi, (t.p), (t.t). © Mahmud az-Za'bi.
Penerjemah: Ahmadi Thaha dan Ilyas Ismail
Penyunting: Ahsin Mohammad
Diterbitkan oleh Penerbit PUSTAKA
Jalan Ganesha 7, Tilp. 84186
Bandung, 40132
Cetakan I : 1410H-1989M

Indeks artikel kelompok ini | Disclaimer
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Dirancang oleh MEDIA, 1997-2001.
Hak cipta © dicadangkan.