39. Sulaiman ibn Muhran al-Kahili al-Kufi
al-A'masy1
Ulama hadits sepakat mengenai keadilan Sulaiman ibn
Muhran. Mereka tidak mencela dirinya selain tadlis (campur
aduk) yang dibuatnya. Ulama Sunni tidak menggubris
pernyataan al-Jauzjani mengenai Sulaiman Karena ia dipandang
pembid'ah, sedangkan penilaian seorang pembid'ah terhadap
sesama pembid'ah tidak ada nilainya menurut ulama Sunni.
Mengenai tuduhan Ibn Quthaibah dan Asy-Syahristani
terhadap Sulaiman, maka --kalaupun tuduhan itu benar-- hal
itu tidaklah mengurangi kredibilitas Sulaiman. Apalagi
setelah kita mengerti apa yang dimaksud tasyayyu' menurut
ulama Sunni. Karena itu, ashabul-kutub as-sittah menerima
riwayat Sulaiman.
Catatan kaki:
1 Mizan al-I'tidal 2/224;
Tahdzib at-Tahdzib, 4/222.
|