34. Salamah ibn 'al-Fadh
al-Abrasy1
Ia adalah kadi di kota Ray. Ia banyak meriwayatkan hadits
mengenai peperangan dari Ibn Ishak. Namun Nasa'i dan
Rahawaih mendha'ifkannya. Imam Bukhari berkata: "Salamah
memiliki banyak hadits munkar. Kami tidak akan keluar dari
kota Ray sebelum membuang haditsnya". Berkata Abu Zara'ah:
"Penduduk Ray kurang simpati kepada Salamah, karena buruk
pendapatnya dan lalim (perbuatannya). (Abu Zara'ah menunjuk
pada mulutnya, suatu isyarat bahwa Salamah pendusta).
Menurut Abu Hatim hadits Salamah tak dapat dijadikan
hujjah.
Ibn Sa'ad berkata: "Salamah itu tsiqat dan jujur."
Turmudzi berkata: "Ishak banyak bercerita tentang dia."
Menurut al-Ajri dari Abu Dawud, ia tsiqat. Ibn Khaldun
menyebutkan bahwa Imam Ahmad pernah ditanya mengenai dia,
lalu ia berkata: "Aku tidak mengetahui (mengenal diri
Salamah) kecuali kebaikan." ibn Mu'in berkata: "Salamah
al-Abrasy itu bertasyayyu'. Haditsnya dapat ditulis, dan
tidak ada pengaruh buruk."
Dari keterangan di atas, nyatalah bahwa-para ulama
berbeda pendapat mengenai Salamah al-Abrasy. Sebagian dari
mereka memandangnya adil, sementara sebagian lainnya
memandangnya tercela. Namun di sini dimenangkan pendapat
ulama yang kedua, karena data dan informasinya yang lebih
lengkap, serta jumlah mereka lebih banyak pula. Dengan
begitu pendapat ulama yang pertama, yang menyatakan Salamah
adil, hanya dihubungkan dengan peristiwa Salamah yang
bersumber dari Ibn Ishak saja. Wallahu a'lam
Catatan kaki:
1 Al-Mizan, 2/192;
at-Tahdzib, 4/153.
|