30. Salim ibn Abi Hafshah al-Ajli
al-Kufi1
Al-Fallas berkata: "Salim itu dha'if, ia berlebih-lebihan
dalam tasyayyu'"'. Tidak benar jika ada pendapat yang
menyatakan bahwa Ibn Mu'in memandang ketsiqatan Salim secara
mutlak. Dalam hal ini, pernyataan ibn Mu'in agak
kontradiktif. Kepada ad-Duri, ia berkata bahwa Salim orang
Syi'ah. Sementara Ibn Ishaq meriwayatkan dari Ibn Mu'in
bahwa Salim adalah tsiqat.
Menurut Abu Hatim, ia orang Syi'ah tulen. Haditsnya dapat
ditulis, tapi tidak dapat dijadikan hujjah. Hajjaj ibn
Minhak menyatakan bahwa ia termasuk pelopor yang
mendiskreditkan Abu Bakar dan 'Umar. Ibn 'Adi berkata:
"Salim memiliki banyak hadits. Hadits-hadits yang
diriwayatkannya kebanyakan mengenai keutamaan Ahlul Bayt. Ia
termasuk orang Syi'ah Kufah yang berlebih-lebihan.
Kelemahannya yang utama adalah sikap yang, berlebih-lebihan
itu. Mengenai hadits-haditsnya, saya kira tidak ada
masalah."
Pada umumnya ulama hadits mengecam Salim. Ia tidak
tsiqat. Karena itu, ashabus-Sunan tidak meriwayatkan
haditsnya, kecuali Imam Turmudzi. Ia meriwayatkan satu
hadits darinya dalam al-Mutaba'at wa sy-Syawahid.
Periwayatan Turmudzi ini tidak berarti Salim itu tsiqat.
Sebab kadang-kadang ada hadits yang ditulis, tapi tidak
dijadikan hujjah
Catatan kaki:
1 Mizan al-I'tidal,
2/110; Tahdzib at-Tahdzib, 3/433.
|