Sunni yang Sunni
Tinjauan Dialog Sunnah-Syi'ah-nya al-Musawi

Mahmud az-Za'by

9. Isma'il ibn Musa al-Fazari al-Kufi1

Ibn Hatim, al-Nasa'i, dan ibn Hibban menyatakan, isma'il itu tsiqat. Tetapi kata 'Adi, banyak ulama menolaknya karena dia bersikap ekstrim dalam bertasyayyu'. Al-Ajari menilainya jujur dalam berhadits, walaupun ia penganut tasyayyu'.Dari keterangan hadits di atas, jelaslah bahwa semua ulama sepakat tentang kejuruan Isma'il. Sebagian menyatakan ia tasyayyu', tetapi bukan rafadh, dan tidak ada orang yang menyatakan ia pendusta, atau mengajak orang lain mengikuti pahamnya. Dengan demikian, maka tak ada cela untuk menerima riwayatnya.

Catatan kaki:

1 Tahdzib at-Tahdzib, 1/335.


Sunni yang Sunni -- Tinjauan Dialog Sunnah-Syi'ahnya al-Musawi oleh Mahmud az-Zaby
Diterjemahkan dari Al-Bayyinat, fi ar-Radd' ala Abatil al-Muraja'at
karangan Mahmud az-Za'bi, (t.p), (t.t). © Mahmud az-Za'bi.
Penerjemah: Ahmadi Thaha dan Ilyas Ismail
Penyunting: Ahsin Mohammad
Diterbitkan oleh Penerbit PUSTAKA
Jalan Ganesha 7, Tilp. 84186
Bandung, 40132
Cetakan I : 1410H-1989M

Indeks artikel kelompok ini | Disclaimer
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Dirancang oleh MEDIA, 1997-2001.
Hak cipta © dicadangkan.