Sunni yang Sunni
Tinjauan Dialog Sunnah-Syi'ah-nya al-Musawi

Mahmud az-Za'by

5. Isma'il ibn Khalifah al-Mala'i al-Kufi Abu Isra'il 1

 Isma'il memang seorang Syi'ah. Ia memaki 'Utsman. Namun, ia sangat jujur, bukan pembohong. Karena itu, ulama hadits menerima riwayatnya. Sebab, menurut sistem yang disepakati, riwayat pembid'ah dapat diterima dengan catatan ia bukan orang Rafidhah, tidak mempromosikan, bid'ahnya, dan tidak menghalalkan cara berdusta uncuk menguatkan pendapat dan madzhabnya.

Isma'il ibn Khalifah tidak termasuk yang tadi itu. Karenanya, penerimaan riwayatnya oleh ulama hadits harus dipahami sebagai kejujuran dan konsistensi mereka, yang tinggi, jauh dari pengaruh hawa nafsu.

Atsram menceritakan2 bahwa Ahmad menerima hadits Isma'il. Menurut ibn Mu'in, Ishak ibn Mansur pernah menilai hadits Isma'il sangat baik. 'Umar ibn 'Ali menganggap Isma'il tidak termasuk pendusta. Abu Zara'ah juga menyatakan Isma'il seorang jujur, tetapi pendapatnya berlebihan. Abu Hatim menemukan hadits Isma'il itu baik, dan orangnya peramah, memiliki beberapa kesalahan yang menyebabkan haditsnya tidak dapat dijadikan argumen. Namun, haditsnya bisa ditampung.

Catatan kaki:

1 Tahdzib at-Tahdzib, Ibn Hajar, 1/293.

2 Tahdzib at-Tahdzib, Ibn Hajar, 1/293, 294.


Sunni yang Sunni -- Tinjauan Dialog Sunnah-Syi'ahnya al-Musawi oleh Mahmud az-Zaby
Diterjemahkan dari Al-Bayyinat, fi ar-Radd' ala Abatil al-Muraja'at
karangan Mahmud az-Za'bi, (t.p), (t.t). © Mahmud az-Za'bi.
Penerjemah: Ahmadi Thaha dan Ilyas Ismail
Penyunting: Ahsin Mohammad
Diterbitkan oleh Penerbit PUSTAKA
Jalan Ganesha 7, Tilp. 84186
Bandung, 40132
Cetakan I : 1410H-1989M

Indeks artikel kelompok ini | Disclaimer
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Dirancang oleh MEDIA, 1997-2001.
Hak cipta © dicadangkan.