|
2. Ibrahim ibn Yazid ibn Qays ibn al-Aswad ibn
'Amr ibn Rabi'ah ibn Dahl an-Nakha'i Abu Imran al-Kufi
al-Faqih
Menurut al-Ajli, Ibrahim itu saleh, ahli fiqih, bertakwa
dan sederhana. A'masy menilai hadits Ibrahim baik.
Asy-Sya'bi juga mengakui, "tak ada yang kuketahui sepandai
Ibrahim." Kata ibn Mu'in, "pola hidup Ibrahim lebih kusukai
daripada pola hidup Sya'bi."1
Demikian beberapa pendapat tentang Ibrahim. Sementara
al-Musawi, penulis Dialog Sunnah-Syi'ah, berkata begini,
"Para ahli hadits, penyusun keenam buku induk hadits,
berhujjah dengan Ibrahim dan para saudaranya. Padahal mereka
yakin, Ibrahim dan saudaranya itu penganut
Syi'ah."2
Namun kami belum pernah membaca ada ulama ahli hadits
yang menilai Ibrahim dan saudaranya itu Syi'ah. Saya telah
menelusuri biografi Ibrahim, tetapi belum menemukan
keterangan seperti yang dikemukakan al-Musawi.
Catatan kaki:
1 Tahdzib at-Tahdzib, Ibn
Hajar, 1/177, 178.
2 Maksudnya ialah Ibrahim
dan sandarannya, 'Abdurahman, dan dua orang pamannya,
Alqamah dan Abu Bani Qays.
|