|
1. Aban ibn Taghlib ibn Rabah al-Rub'i Abu
Sa'd al-Kufi1
Imam Ahmad, Yahya, Abu Hatim dan Nasa'i, menganggap
Aban perawi tsiqat. Sedangkan al-Juzjani memandang Aban
menyimpang, yang pendapatnya dikecam. Menurut ibn 'Adi,
Aban memiliki banyak tulisan, yang umumnya benar. Ia tsiqat
dan jujur dalam meriwayat. la memang Syi'ah, tetapi
riwayatnya baik, jadi tak ada persoalan.
Menurut saya, pernyataan 'Adi tersebut benar.
Sedangkan pernyataan al- Juzjani kurang bernilai, karena itu
tidak perlu ditanggapi. Pernyataannya berkonotasi hendak
mendiskriminasi warga Kufah. Menurut tradisi ulama terdahulu
(mutaqaddimin), tasyayyu' ialah kepercayaan yang
mengutamakan 'Ali dibanding 'Utsman. 'Ali
sesungguhnya berpihak kepada kebenaran di setiap berperang.
Penentang 'Ali, sebaliknya, tentu saja yang bersalah.
Tasyayyu' tidak menempatkan 'Ali lebih tinggi dari
Abu Bakar dan 'Umar. Tetapi, menurut ulama
muta'akhkhirin (yang belakangan), tasyayyu'
identik dengan rafadh yang murni. Dengan begitu riwayatnya
tidak dapat diterima, karena tidak bernilai.
Dari biografi di atas, nyata bahwa Aban ibn Taghlib
bukanlah Rafidhah, tetapi penganut tasyayyu'. la tidak
mengajak orang lain mengikuti pahamnya, apalagi ia jujur dan
istiqamah. Karena itu Ashhabus Sunan menerima riwayat
Aban.
Catatan kaki:
1 Tahdzib at-Tahdzib, Ibn
Hajar, 1/93, 94.
|