Sunni yang Sunni
Tinjauan Dialog Sunnah-Syi'ah-nya al-Musawi

Mahmud az-Za'by

BAGIAN PERTAMA

Bismilahir-Rahmanir-Rahim

PENDAHULUAN

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam. Selawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya, serta semua orang beriman hingga akhir zaman.

Sebelum menanggapi kerancuan 'Abdul Husayn al-Musawi, penulis buku al-Muraja'at (diterjemahkan ke bahasa Indonesia dengan judul Dialog Sunnah-Syi'ah), saya ingin mengemukakan beberapa soal penting. Saya akan menegaskan dulu pokok-pokok pandangan ulama Sunni tentang beberapa hal, agar polemik dengan al-Musawi menjadi lebih terarah. Sehingga dengan begitu, akan tampak bahwa al-Musawi berusaha mengelabuhi pembaca dengan menebar berbagai kegelapan. la berusaha menutup mata dan pandangan cermat kaum Muslimin.

Saya merasa perlu menerangkan soal-soal berikut ini. Pertama, pandangan ulama Ahlus Sunnah wal jama'ah (selanjutnya saya sebut ulama Sunni) tentang riwayat yang disampaikan oleh pembid'ah (al-mubtadi'). Kedua, makna Rafidhah dan Syi'ah menurut ulama Sunni. Ketiga, pengertian riwayat orang Rafidhah. Keempat, metoda ulama Sunni dalam menerima dan menolak riwayat perawi hadits. Kelima, soal Imam Bukhari dan Muslim yang mengutip sebagian perawi Syi'ah. Terakhir, bahasan saya yang terinci mengenai kerancuan pokok al-Musawi.


Sunni yang Sunni -- Tinjauan Dialog Sunnah-Syi'ahnya al-Musawi oleh Mahmud az-Zaby
Diterjemahkan dari Al-Bayyinat, fi ar-Radd' ala Abatil al-Muraja'at
karangan Mahmud az-Za'bi, (t.p), (t.t). © Mahmud az-Za'bi.
Penerjemah: Ahmadi Thaha dan Ilyas Ismail
Penyunting: Ahsin Mohammad
Diterbitkan oleh Penerbit PUSTAKA
Jalan Ganesha 7, Tilp. 84186
Bandung, 40132
Cetakan I : 1410H-1989M

Indeks artikel kelompok ini | Disclaimer
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Dirancang oleh MEDIA, 1997-2001.
Hak cipta © dicadangkan.