Jaman Nabi Daud a.s. | |
|
Subject: Re: [is-lam] Mohon dijelaskan QS 38:17-29 Date: Fri, 20 Aug 1999 02:08:43 +0400 From: Bambang Santosa <bambangs@emirates.net.ae Reply-To: is-lam@isnet.org To: is-lam@isnet.org Pertanyaan:
Jawaban:Bismillah, Yang saya dengar dari salah seorang penceramah begini: Saat itu jamak bagi seseorang untuk meminta istri orang lain bak minta rokok. Seseorang bila melihat wanita cantik dan dia suka, dia bisa meminta suami orang itu untuk menceraikan istrinya, kemudian dia mengawininya. Terserah kepada suaminya, boleh menolak boleh menerima permintaan itu. Saat itu N. Daud a.s. sudah menjadi raja dan mempunyai beberapa istri. Beliau melihat seorang wanita dan tertarik. N. Daud a.s. meminta kepada laki-laki suami wanita tsb untuk menceraikan si wanita dan kemudian N. Daud a.s. akan mengawini wanita yang sudah diceraikan tadi. Laki-laki tadi sangat mencintai istrinya dan sebenarnya enggan untuk melepaskannya. Tapi karena yang meminta adalah N. Daud a.s. yang raja, dia takut untuk menolak. Allah s.w.t. mengutus dua orang laki-laki berperkara seperti yang diceritakan itu. Seorang laki-laki kaya (sebut si A) yang sudah punya 99 kambing meminta kambing dari seorang lain (sebut si B) yang miskin yang hanya punya satu kambing. Si B kalah berdebat dan harus melepas kambingnya, padahal dia tidak ingin. Nabi Daud a.s. memberi putusan bahwa si B boleh tetap memiliki satu kambingnya, dan si A tidak boleh memaksakan kehendaknya pada si B yang miskin. Setelah itu, N. Daud a.s. sadar akan dirinya sendiri yang meminta istri orang lain padahal dia sudah kaya-raya dan raja, sudah punya banyak istri, dan tentu orang tersebut tidak bisa menolak kehendaknya. Setelah memberikan keputusan itu, beliau sadar bahwa Allah s.w.t. mengirim dua orang berperkara tersebut untuk menyadarkan beliau. N. Daud a.s. kemudian bersujud dan bertobat atas perilakunya sendiri.
Dan kemudian Allah s.w.t mengampuninya.
Setelah itu N. Daud mencabut permintaannya kepada laki-laki suami wanita tsb. Sang laki-laki sangat senang karena dia tidak jadi kehilangan istri tercintanya. Dan sejak itu meminta istri orang lain diharamkan oleh N. Daud a.s. Salam, |
|
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |