Ada yang Aneh dalam Hal Ini
(Bonn, 29 Desember 1983)
Betapa banyak orang yang berusaha menelusuri kehidupan
Muhammad
saw. dan sejarah perjalanannya dari tahun 570 sampai 632
M. Dalam konteks ini, kita dapati dua kitab yang menarik
dari sejumlah kitab sirah (biografi Rasulullah). Pertama,
kitab klasik Sirah Rasulillah karya Ibnu Ishaq yang
di-tahqiq oleh Ibnu Hisyam pada tahun 200 H --diterjemahkan
oleh Prof. Gouyum, Oxford 1955. Yang satu lagi buku
kontemporer yaitu Muhammad dan Kehidupannya yang disusun
dari referensi-referensi klasik (New York, 1983) karya
Martin Lings.
Jika kita cermati dari pengaruh kecenderungan terhadap
penilaian masalah dalam kerangka mukjizat, selain lewat
tuntutan-tuntutan loyalitas politik, maka jelas bagi kita
bahwa Nabi Muhammad --dari referensi-referensi ini-- adalah
seorang politikus yang hebat, berkepribadian kuat,
berkarisma tinggi, dan memiliki kemampuan taktis yang
cemerlang.
Hal ini terbukti jika dilihat dari rentang waktu antara
hijrahnya ke Madinah dan futuh Mekah. Beliau adalah seorang
jenderal yang prestasinya melebihi Karl Von Clausewitz.
[4] Pada saat itu, Muhammad berhasil --dengan
kecerdasannya yang luar biasa-- menerapkan dasar-dasar
peperangan, baik dari segi ekonomi maupun mental prajurit.
Beliau juga sukses menggunakan negosiasi gencatan senjata
sebagai alat politik luar negeri.
Penerimaan beliau terhadap Perjanjian Hudaibiyah yang
sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan para sahabat
merupakan manuver diplomasi tingkat tinggi. Karena itu,
orang-orang Mekah segera menyadari bahwa mereka telah
menjerumuskan diri mereka ke dalam penyerahan pada masa yang
akan datang.
Dengan kejeniusan yang sama, Muhammad berhasil
mempersatukan dua kekuatan Madinah, Islam dan Yahudi dalam
"Deklarasi Madinah" yang terkenal itu.
Jika seseorang mengambil pelajaran dari kesuksesan beliau
di bidang perdagangan, kebijaksanaannya sebagai hakim,
kemampuan retorikanya, dan ketinggian sastranya, maka ia
dengan segera akan mendapatkan dirinya tak mampu menjelaskan
bagaimana hal-hal itu menghiasi diri pribadi seorang Arab,
yang tak pernah mendapat pengajaran (ummi) dan berdomisili
di masyarakat yang dianggap terbelakang?
Ada yang aneh dalam hal ini. Tampaknya, ada campur tangan
Illahi.
[4] Karl Von Clausewitz adalah seorang Jendral
Prusia. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Akademi Militer
di Berlin. Bukunya yang bertitel Tentang Perang mendapat
penghargaan tinggi dan dianggap sebagai referensi militer
utama.
(sebelum, sesudah)
|