Warith Deen Mohammed


29 Oktober 1990, di Hyde Park Hilton, Chicago.

Saya harus mengatakan bahwa saya adalah seorang mubalig atau guru agama.

Ayah saya tidak pernah menentukan bahwa seseorang harus menjadi pemimpin setelahnya. Tetapi dia memang memberikan dukungan bagi orang-orang tertentu. Dia membantu membuat orang-orang itu terkenal di kalangan para pengikutnya, dan orang yang diberinya pernyataan mendukung yang paling meyakinkan

Mungkin saya telah mendefinisikan kembali peranannya. Saya memandang dia sebagai pembaru sosial tetapi tidak berarti bahwa dia bukan orang yang saleh. Dia adalah orang yang mempelajari Injil. Ayahnya, yaitu kakek saya, adalah seorang pendeta di gerejanya di daerah Selatan. Dia memiliki latar belakang agama yang kuat walaupun dia adalah seorang pemberontak. Kakek saya menyatakan bahwa dia selalu bertanya dan berbeda pendapat dengannya. Dia bukan orang yang rajin ke gereja, tetapi untuk beberapa alasan dia percaya pada Tuhan dan juga pada Injil. Dia memiliki pendapat sendiri.

Sebagian orang Muslim berkata bahwa gerakan ini tidak dapat dipisahkan dari Yang Terhormat Elijah Muhammad. Apakah Anda berada di bawah bayang-bayang ayah Anda?

Dalam satu sisi, ya. Ini merupakan kehormatan turun temurun atas ketulusan dan kesungguhan hati dari Yang Mulia Elijah Muhammad. Saya benar-benar percaya bahwa dia adalah seorang yang tulus dan ikhlas. Dia adalah orang yang bodoh dan salah informasi. Kalau saya mengatakan 'bodoh,' saya tidak maksudkannya dalam konotasi negatif. Saya mengatakan bahwa dia tidak mengetahui agama-agama dunia atau apa pun. Dia berasal dari Selatan tanpa pendidikan yang memadai, dan dia tidak mengetahui apa-apa yang dipercaya atau yang tidak dipercaya dalam dunia Islam. Guru mistiknya, W.F. Muhammad atau Farad, mengajarkan agama ini pada Yang Mulia Elijah Muhammad. Ketika seseorang datang dan mengajarkan agama ini kepada mereka, mereka tidak mengetahui apa yang benar dan apa yang salah dari agama tersebut. Mereka hanya menelan mentah-mentah apa yang diberikan kepada mereka.

Apakah lukisan Farad berukuran besar itu sudah lama tergantung di dinding kamar Anda?

Lukisan yang besar itu dibuat oleh Herbert Jr., anak saudara saya yang bernama Jabir, ketika Nation of Islam mengalami kemajuan pada 1960-an. Sekarang dia dipanggil Isa.

Bukankah hal itu sama seperti gereja dengan gambar salibnya?

Begitulah yang ada dalam pikiran saya. Ketika saya berumur belasan tahun --lima belas, enam belas-- saya mulai ragu mengapa orang yang tampak begitu putih ini dianggap sebagai orang hitam dan menjadi dewa kulit hitam. Saya mulai melihat persamaan antara cara Jesus digambarkan dalam agama Kristen dan cara dia digambarkan. Mungkin Al-Quran mulai mempengaruhi pikiran saya tanpa saya sadari.

Mengapa Anda mendesentralisasi komunitas Anda?

Untuk membuatnya demokratis dalam pandangan Islam; perbaikilah masyarakat agar kita dapat membuat kemajuan tanpa halangan dari orang-orang yang kuat. Bukan karena mereka telah mempromosikan dirinya sedemikian rupa, tetapi saya kira yang terpenting adalah keanggotaan, seperti keanggotaan gereja, yang lebih cenderung untuk memindahkan seluruh beban mereka kepada pendeta --seolah-olah dia adalah Jesus Kristus.

Apakah Anda menawarkan pada Menteri Louis Farrakhan kedudukan apa pun yang diinginkannya asalkan dia tidak meninggalkan Nation of Islam?

Tidak, tidak, saya tidak melakukan itu. Saya mengatakan kepadanya bahwa menurut saya daerah Barat merupakan tempat yang lebih baik bagi masjid kami daripada daerah Selatan. Saya memintanya untuk pergi ke sana dan membangun masjid di daerah Barat. Kami benar-benar harus melindungi tanah milik kami di jalan utama dan juga di daerah pinggiran.

Saya kembali setelah sebelumnya pernah terusir, setelah mengalami masa hukuman penjara karena menolak aturan wajib militer. Dan saya tidak mengetahui persoalan dan urusan apa yang telah terjadi terhadap staf nasional sementara Yang Mulia Elijah Muhammad telah menempatkan orang-orang tertentu untuk menduduki jabatan staf nasionalnya. Saya pikir, sebaiknya mereka dibiarkan tetap pada posisinya sebab merekalah orang-orang pertama yang mengetahui apa yang sedang terjadi. Saya tidak ingin berganti haluan di tengah-tengah perjalanan. Saya merasa nyaman dengan membiarkan mereka di tempatnya dan menunggu kesempatan untuk secara bertahap membawa pemahaman-pemahaman orang Muslim ke jalan yang seharusnya. Itulah pamahaman internasional tentang agama kami. Jadi saya tidak mengganti siapa pun.

Tetapi Anda membawanya ke Chicago?

Ya, tetapi atas permintaan dari staf nasional, bukan atas kemauan saya sendiri. Itu bukan perintah saya, ada permohonan agar dia dipindahkan. Dan mereka memberitahu saya bahwa itu adalah demi kebaikannya sendiri, dia mendapat ancaman akan dibunuh jika tetap tinggal di New York. Dan dia tidak pernah mengeluh pada saya bahwa dia tidak ingin tinggal di Chicago. Sampai saat ini dia tidak pernah mengatakan bahwa dia ingin kembali ke New York. Itu membuat saya berpikir bahwa ancaman-ancaman itu benar-benar ada.

Anda adalah salah satu pengkritiknya yang paling keras --karena dia mengikuti ajaran-ajaran kuno.

Saya tidak pernah membuang-buang waktu untuk membicarakan Farrakhan. Itu terlalu dilebih-lebihkan. Apa yang saya ajarkan sudah jelas. Kalau dia tidak setuju dengan itu, saya menerimanya. Dia berkata, "Saya harus pergi. Saya sudah berusaha untuk menyetujui hal ini." Dia tidak menggunakan kata-kata yang keras, tetapi saya menangkap kesan bahwa dia berkata saya mencemarkan ayah saya, atau meremehkannya di hadapan masyarakat, dan dia tidak dapat menerima hal itu.

Apakah Anda mendapat kepercayaan yang bersifat ketuhanan untuk memimpin komunitas ini?

Tidak, kami tidak percaya dengan orang yang dikuduskan dalam agama ini. Al-Quran bersifat ilahiah. Kata-kata Tuhan bersifat ilahiah. Tapi Nabi Muhammad tidak mau disebut bersifat ilahiah. Dan beliau berkata tidak ada seorang pun manusia yang merupakan malaikat. Kami adalah manusia biasa, bukan malaikat.

Farrakhan berkata bahwa ayah Anda masih hidup.

Saya tahu, di masa lalu dia telah diajarkan bahwa Yang Mulia Elijah Muhammad masih hidup dalam bentuk yang lain. Tetapi saya katakan bahwa dia mengatakan hal itu untuk menenteramkan atau untuk membuat senang orang yang percaya pada ajaran-ajaran kuno tentang perwalian, dan merasa bahwa dia mewakili mereka juga.

George Lincoln Rockwell menyebut ayah Anda sebagai "Adolf Hitler kulit hitam ". Bagaimana reaksi Anda?

Karena adanya kesadaran ras yang kuat dan pendapat bahwa orang kulit hitam itu lebih utama dan merupakan dewa, dan bahwa bahkan Tuhan pun berkulit hitam,, saya dapat memahami kalau dia berkata seperti itu. Tetapi sifat moral Yang Mulia Elijah Muhammad tidak pantas mendapatkan ungkapan seburuk itu dari Rockwell. Tidak, dia tidak seperti itu. Dia meminta pengikutnya untuk tidak melakukan tindak kekerasan, bahkan terhadap orang kulit putih, kendati dia mengatakan bahwa orang kulit putih itu iblis. Dia meminta mereka agar memberi jam kerja yang layak pada orang kulit putih jika mereka dipekerjakan --jangan merendahkan orang kulit putih. Dia tidak ingin menghancurkan siapa pun. Dia percaya bahwa Tuhan yang akan menghancurkan siapa yang dikehendaki-Nya. Anda tahu, saya sering mendengar banyak penceramah Kristen yang mengkhutbahkan tentang ajal dan malapetaka. Bahasa mereka terdengar sekeras bahasa Yang Mulia Elijah Muhammad.

Apa manfaat pengucilan tersebut terhadap rasa keagamaan Anda?

Keadaan itu sangat membantu mempersiapkan kepemimpinan saya, terutama cara Yang Mulia Elijah Muhammad menangani kasus saya. Mereka benar-benar membawa saya ke situasi pengadilan, melakukan pemeriksaan, yang merupakan prosedur pengadilan yang normal. Apabila seseorang mempunyai masalah dengan Nation of Islam atau dengan ajaran-ajarannya, mereka akan diperiksa di hadapan pengikutnya dan benar-benar diberi hukuman. Kadang-kadang jika hal itu terjadi pada seorang atau beberapa orang penting dalam staf, Yang Mulia Elijah Muhammad akan mengadakan pemeriksaan pribadi dalam sidang tertutup dan menjatuhkan hukumannya. Begitulah cara penyelesaian kasus saya. Dan saya ingat banyak kasus lain yang ditanganinya dengan cara yang sama.

Salah satu hal yang telah Anda lakukan sebagai pimpinan Nation adalah mengakhiri sumbangan yang diwajibkan dari masjid-masjid di daerah kepada masjid pusat. Dan juga, laki-laki dewasa diharuskan membeli 300 koran per bulan. Anda membatalkan peraturan ini juga?

Benar. Saya ingin menghentikan semua kesetiaan yang dipaksakan.

Ketika Anda melakukan hal itu, berarti Anda telah mematikan sumber penghidupan Nation --yaitu uang yang mengalir ke Chicago.

Ketika saya tinggal di Philadelphia (pada 1960-an --pen.), saya mengambil kebijaksanaan yang sama, dan saya pun melakukan hal yang sama. Itu sukarela. Tak seorang pun dapat dikeluarkan dari masjid atau sekretariat karena tidak membayar 8,50 dolar, jika itu yang merupakan iuran mingguannya. Atau jika mereka tidak berhasil menjual 300 koran, tak seorang pun bisa dikeluarkan karena itu. Itulah kebijaksanaan saya. Staf nasional melaporkan saya kepada Yang Mulia Elijah Muhammad. Dan Yang Mulia Elijah Muhammad tidak pernah memaksa saya untuk mengubah kebijaksanaan itu. Di Philadelphia, kami memiliki salah satu masjid yang terbesar. Kenyataannya, jumlah anggota kami hanya nomor dua setelah New York, ketika saya menjabat menteri di sana. Ketika saya tiba di sana, mereka hanya memiliki sekitar 67 jamaah. Tak lebih dari tiga tahun saya berada di sana, jamaahnya meningkat mencapai 500 orang. Kami tidak memiliki uang banyak untuk dibawa ke Chicago, tetapi kami memiliki pengikut yang sangat setia terhadap Yang Mulia Elijah Muhammad. Buktinya, Philadelphia masih tetap menjadi komunitas Muslim yang utama dengan pimpinan-pimpinan yang masih tetap sama dengan ketika saya masih berada di sana. Sekarang di Philadelphia ada dua atau tiga masjid. Jadi artinya kebijaksanaan saya telah dikenal sebelumnya, dan sekretaris nasional, John Ali, khawatir kalau-kalau ketika saya menjadi pemimpin saya akan menetapkan kebijaksanaan itu untuk seluruh organisasi. Dan saya memang melakukannya. Lalu jumlah uang masuk tidak lagi besar. Tetapi saya tidak menghentikannya. Uang tetap mengalir dalam jumlah yang wajar.

Bagaimana keanggotaan organisasi Nation of Islam?

Anggota (yang aktif) hampir tidak pernah melebihi 10.000 orang. Jumlah itu untuk seluruh Nation of Islam. Di bawah kepemimpinan Yang Mulia Elijah Muhammad, keanggotaannya tidak tetap. Orang selalu datang dan pergi. Tekanannya terlalu banyak. Karena itulah mereka mempunyai program khusus untuk mendapatkan pengikut; yang mereka beri nama "memancing." Mereka akan keluar dan memancing sepanjang minggu, terutama sebelum para penceramah berkhutbah pada hari Minggu. Dan orang-orang baru akan bergabung. Pada puncak kegiatan itu, pada hari Minggu, kami akan mempunyai pengikut baru sekitar 30 sampai 50 orang dalam satu tempat, di Chicago, di masjid. Dari 30 sampai 50 orang itu sering kali separuh atau lebih benar-benar bergabung dengan organisasi ini. Sekarang, jika kami mendapatkan pengikut baru sebagai anggota secepat itu, dan jika orang-orang itu tetap bergabung dengan kami, dapatkah Anda bayangkan berapa jumlah anggota tetap kami?

Saya kira keadaan itu belum banyak berubah. Kenyataannya, di sebagian besar masjid kami tidak menetapkan jumlah anggota yang harus dimiliki, sebab kami tidak mempunyai orang-orang yang keluar untuk memancing dan membawa anggota baru masuk ke organisasi. Perbedaan besar antara situasi sekarang dan situasi waktu yang lalu adalah, sekarang apabila engkau diwajibkan hadir tetapi engkau tidak datang untuk beberapa kali pertemuan, dalam jumlah yang telah ditetapkan, engkau dinyatakan keluar.

Itukah sebabnya mengapa Anda mempunyai kurang dari 10.000 anggota yang aktif?

Saya percaya itulah salah satu penyebabnya. Juga kuota koran. Juga apabila engkau mengisap (ganja), mabuk, berzina, atau jika engkau tertangkap sedang berpesta atau pergi ke bioskop. Banyak hal yang dipertimbangkan untuk menetapkan bahwa masjid tidak memiliki keanggotaan yang besar. Tetapi staf nasional dan Yang Mulia Elijah Muhammad percaya bahwa disiplin yang keras itu benar-benar diperlukan oleh mereka untuk memiliki keanggotaan yang kuat. Jika mereka melonggarkan disiplin tersebut, mereka merasa bahwa mereka tidak akan memiliki apa-apa.

Sekarang, semua orang tahu bahwa mereka tidak perlu datang ke satu tempat tertentu untuk menjadi pengikut agama ini. Bahkan mereka tidak perlu mendengarkan saya untuk menjadi pengikut. Mereka bisa datang dan mendengarkan saya dan bergabung dengan kami. Mereka bahkan tidak perlu kembali pada saya lagi, karena mereka telah diterima sebagai seorang Muslim. Keanggotaan Muslim bersifat internasional dan engkau tidak dapat mengusir seseorang keluar dari keanggotaan tersebut.

Saya harap apa-apa yang saya tinggalkan di belakang saya merupakan bukti yang cukup tentang ketulusan saya sebagai seorang Muslim, sehingga orang-orang dapat berkata, "yah, mungkin dia telah mengalami pasang surut, mungkin dia tidak melakukan banyak hal yang kami pikir harus dilakukannya, tetapi satu hal yang tidak perlu kita ragukan adalah bahwa dia seorang pengikut yang setia dan ikhlas dalam agamanya." Hal itu akan membuat saya bahagia dalam kuburan saya, jika saya mengetahuinya.


Jihad Gaya Amerika, Islam Setelah Malcolm X oleh Steven Barbosa
Judul Asli: American Jihad, Islam After Malcolm X
Terbitan Bantam Doubleday, Dell Publishing Group, Inc., New York 1993
Penterjemah: Sudirman Teba dan Fettiyah Basri
Penerbit Mizan, Jln. Yodkali No. 16, Bandung 40124
Cetakan 1, Jumada Al-Tsaniyah 1416/Oktober 1995
Telp.(022) 700931 Fax.(022) 707038
Indeks artikel kelompok ini | Disclaimer
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Dirancang oleh MEDIA, 1997-2000.
Hak cipta © dicadangkan.